Go-Food Telah Kontribusikan Rp 1,7 Triliun Lewat UKM Kuliner

marketeers article

Hasil riset  Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) membeberkan layanan Go-Food milik GO-JEK memberikan kontribusi signifikan dalam perekonomi Indonesia melalui pemberdayaan UMKM. Menurut peneliti LD FEB UI I Dewa Gede Karma Wisana, usaha kuliner memiliki potensi untuk terus berkembang dan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Riset LD FEB UI pada tahun 2017, merchant UMKM yang bergabung dalam Go-Jek di 9 kota berkontribusi lebih dari Rp 1,7 triliun kepada perekonomian nasional. “Bila kita melihat data per kota, kontribusi merchant UMKM terhadap perekonomian daerah juga signifikan,” ujar Dewa.

Contohnya di Jakarta, kontribusinya mencapai Rp 302 miliar, dan di Medan mencapai Rp 118 miliar. Untuk kawasan Jabodetabek sendiri, yang menarik adalah 83.3% mitra UMKM mengalami peningkatan volume transaksi setelah menjadi mitra Go-Jek dan lebih dari 43% mengalami kenaikan klasifikasi omzet. Hasil riset dari LD FEB UI juga menerangkan bahwa keberadaan layanan Go-Food dari Go-Jek meningkatkan volume transaksi mitra UMKM, serta membukakan akses langsung mitra UMKM ke konsumen.

Menanggapi hasil riset tersebut, Nadiem Makarim selaku CEO dari Go-Jek menilai kontribusi dan dampak seperti yang diungkapkan oleh riset tersebut yang menjadi tujuan Go-Jek selama ini. Melalui beragam festival kuliner yang saat ini sedang dilakukan oleh Go-Jek, ia berharap kontribusi Go-Jek ke perekonomian daerah dan nasional akan semakin besar. “Kami selalu percaya pemanfaatan teknologi adalah cara yang paling cepat untuk membantu UMKM bertumbuh dan berkembang,” imbuh Nadiem.

Dalam pembukaan GBK Go-Food Festival di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Nadiem menjelaskan sistem yang dimiliki oleh Go-Food bisa menjadi agregator kuliner terbesar di Indonesia berkat pengusaha UMKM kuliner yang bermitra dengan Go-Jek. Saat ini, Go-Food telah menjadi salah satu layanan pesan-antar terbesar di dunia di luar China, dengan menggandeng lebih dari 150.000 merchant.

“Kami percaya dengan membantu UMKM untuk lebih berkembang GO-JEK bisa semakin memberikan dampak positif kepada ekonomi Indonesia. UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia, dan terbukti tahan krisis,” kata Nadiem.

Data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan 98% perusahaan yang ada di Indonesia masuk kategori UMKM. Usaha kuliner termasuk salah satu sektor UMKM yang paling berkembang. Hasil survei Badan Ekonomi Kreatif (2018) mengungkapkan usaha kuliner termasuk penyumbang utama PDB dari sektor ekonomi kreatif. Salah satu upaya yang sedang dilakukan oleh Go-Jek untuk meningkatkan pengembangan UMKM kuliner melalui Go-Food Festival.

Saat ini, Go-Food Festival, sudah ada di 10 lokasi di 8 kota di Indonesia. Berdasar data dari 6 lokasi yang sudah ada, rata-rata transaksi per bulannya bisa mencapai 50 ribu tiap lokasi. “Jakarta kami pilih menjadi lokasi Go-Food Festival terbesar karena DKI Jakarta merupakan hub dimana beragam tradisi dan kebudayaan dari seluruh Indonesia berkumpul, termasuk kuliner. Kami ingin dampak positif keberhasilan kami membantu UMKM di Jakarta, bisa kami tularkan ke kota-kota lain,” pungkas Nadiem.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related