Hadapi 2019, Dafam Bakal Fokus Pasarkan Rumah Subsidi

marketeers article

Selain mengoperasikan jaringan hotel lewat anak usaha Dafam Hotel Management (DHM), PT Dafam Property Tbk (DFAM) akan gencar bermain di sektor real estate dengan membangun kawasan perumahan. Perusahaan berusia delapan tahun itu akan fokus membangun rumah bersubsidi yang diperuntukkan bagi Pegawai Negeri Sipil seperti prajurit TNI dan guru.

Presiden Direktur DFAM Billy Dahlan mengatakan, sampai saat ini, perusahaan di bawah unit usaha Dafamland telah memasarkan proyek rumah subsidi di Madiun, Jawa Timur. Sekitar seratus rumah telah siap untuk dijual. Dari proyek itu, Billy menaksir telah memperoleh dana segar sebesar Rp 15 miliar.

Perusahaan juga akan membangun proyek yang sama di wilayah Batang, Jawa Tengah. Namun, tertundanya proyek jalan tol di wilayah itu membuat perusahaan turut menunda proyeknya tersebut.

Sekadar informasi, perusahaan awalnya menargetkan pendapatan Rp 150 miliar, namun harus direvisi menjadi Rp 120 miliar. Laba yang akan dicetak diproyeksi sebesar Rp 9 miliar. Billy mengatakan, hingga kuartal tiga, perusahaan telah membukukan pendapatan Rp 90 miliar.

“Kami optimistis target tahun ini tercapai. Sebab, jika rumah terserap seluruhnya tahun ini, kami memperoleh tambahan pendapatan Rp 15 miliar, serta pendapatan lain dari hotel-hotel kami. Saya yakin ini tercapai,” ujar dia di Bali, Sabtu, (24/11/2018).

Sementara tahun depan, perusahaan akan menargetkan pendapatan sebesar Rp 200 miliar. Ini didasarkan atas 80% dari seluruh proyek rumah telah terjual pada tahun depan, ditambah lagi dengan pendapatan dari sektor hotel. Asal tahu saja, 70% pendapatan perusahaan masih berasal dari 24 hotel yang dimiliki maupun dikelola oleh DHM.

“Kami fokus membangun rumah FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) karena ada permintaan di kategori itu. Selain itu, membangun perumahan, return-nya lebih pendek sekitar 3-5 tahun. Sedangkan hotel, bisa 8-10 tahun,” paparnya.

Perusahaan akan menyiapkan capital expenditure atau belanja modal tahun 2019 sebesar Rp 500 miliar. Uang itu diharapkan dapat diperoleh pada kuartal pertama tahun depan.

Editor: Sigit Kurniawan

Related