Hadapi Kompetisi, Panasonic Klaim Sangat Mengenal Pasar Indonesia

marketeers article

Indonesia sebagai negara tropis menjadikan industri pendingin udara atau air conditioner (AC) di negeri ini masih seksi bagi para pemain. PT Panasonic Gobel Indonesia melihat, AC berukuran ½ PK di Indonesia masih sangat baik, atau yang berkisar di harga Rp 3-5 juta.

“Sekarang kami sedang berkonsentrasi untuk mengembangkan AC dengan PK besar,” kata Hiroyoshi Suga, Presiden Director PT Pansonic Gobel Indonesia.

Seiring pasar yang masih menarik, persaingan yang ada pun akan semakin berat. Menurut catatan Panasonic, pasar AC di Indonesia mencapai 2 juta unit per tahunnya. Karenanya, jangan heran jika pasar AC di Indonesia juga akan semakin seru ke depannya. Maklum, selain pemain Jepang, pasar AC juga diramaikan oleh perusahaan asal Korea Selatan dan Tiongkok.

“Namun, kami tidak khawatir dengan persaingan. Kami memiliki diferensiasi dalam teknologi dan inovasi. Kami punya pabrik di sini. Kami lebih percaya diri,” kata Suga.

Sugo mengatakan, aliran listrik di Indonesia terbilang tidak stabil alias naik turun. Dia pun mengklaim bahwa produk AC Panasonic di Indonesia telah menyesuaikan dengan kondisi itu. “Jadi, kami sangat mengenal kondisi di Indonesia,” katanya.

Selain menyasar pasar business to consumer (B2C), Panasonic juga akan menyasar segmen business to business (B2B). Karenanya, Panasonic membentuk divisi Commercial AC, yang merupakan bagian dari Panasonic Business.

Untuk menyikapi tren smart home, Panasonic juga sedang mempersiapkan divisi baru.  “Kami memulai bisnis smart home. Di dalamnya termasuk perputaran udara dan pendingin udara, energi penyimpanan dengan solar, sistem keamanan, dan semua akan terhubung dengan smartphone,” katanya. Jika tak ada aral melintang, divisi baru ini akan diperkenalkan pada tahun depan. “Tunggu saja,” kata Suga.

 

    Related