Menguatnya e-Commerce Bakal Mematikan Agen Asuransi?

marketeers article

Peran teknologi dalam kehidupan manusia makin masif. Bahkan, pada taraf tertentu, teknologi mulai mengambil alih peran-peran yang selama ini ditangani oleh manusia. Tentunya, hal ini bakal mengancam bisnis-bisnis yang selama ini mengandalkan tenaga manusia.

Penjualan online, misalnya, boleh dianggap bakal mengancam keberadaan orang-orang sales. Apakah benar demikian, apakah peran teknologi digital seperti internet akan mematikan bisnis atau pekerjaan manusia? Pelaku industri asuransi jiwa seperti FWD Life mencoba menjawabnya.

“FWD Life memang tengah membangun ekosistem digital dan berambisi untuk menjadi nomor satu di industri ini. Investasi yang kami lakukan sebagai perusahaan baru pun bisa dibilang 2,5 kali lipat lebih besar dibanding industri lakukan,” jelas Rudi Kamdani, Presiden Direktur PT FWD Life Indonesia (FWD Life).

Rudi melanjutkan, meski saat ini mereka menjual pengalaman yang berbeda dalam berasuransi dengan mengandalkan teknologi, tetapi peran seorang agen masih dibutuhkan. Dengan kanal digital, Rudi ingin menghapuskan sistem kertas bertumpuk, waktu proses yang lama, dan hal-hal yang menyulitkan nasabah

Paul Kartono, CFO FWD Life mengatakan bahwa 100% proses penjualan mereka telah didukung platform digital, termasuk kanal e-commerce (ifwd.co.id). Namun pengembangan ini tidak mengurangi niat FWD Life untuk terus menambah jumlah awak agen mereka. Saat ini FWD Life memiliki sekitar 3000 agen dan akan bertambah hingga 5000 agen sampai dengan akhir tahun.

Menurut Rudi peran agen ini tetap penting. “Tidak semua bisa dijawab dengan kanal online atau e-commerce yang kami punya. Ada kebutuhan khusus dari konsumen, sehingga kami sangat membutuhkan agen,” jelasnya.

Beragam kebutuhan dari konsumen atau nasabah mereka menjadi tantangan yang bisa dijawab oleh para agen tersebut. Pekerjaan agen ini pun dinilai potensial dan memberikan keuntungan yang besar jika digeluti dengan serius.

“Penghasilan mereka sebenarnya tidak terbatas. Bahkan, di perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya, gaji saya sebagai direktur pernah dilewati oleh pencapaian dari seorang agen,” tutup Rudi.

Di sini, kolaborasi dari agen dan kemajuan teknologi yang diandalkan oleh FWD Life. Kolaborasi keduanya mampu melecutkan pencapaian dari FWD Life karena keunggulan kompetitif mereka memang di sana. FWD Life ingin mengubah cara pandang masyarakat mengenai asuransi hidup dengan memberikan pengalaman yang berbeda.

Editor: Sigit Kurniawan

Related