Peluang Halal Lifestyle, Jawab Anxiety dan Desire Muslim

marketeers article
Halal Lifestyle

Halal lifestyle semakin diminati. Bahkan penulis buku Generation M sekaligus kepala Ogilvy Noor, Shelina Janmohamed mengamini hal ini. Ia mengatakan, kaum Muslim sama normalnya dengan yang lainnya. Fenomena konsumsi kaum Muslim tak ubahnya salah satu varian global pop culture. Keterbatasan bahasa dalam percakapan tidak lagi menjadi soal ketika kebiasaan untuk berhubungan ke berbagai penjuru dunia masih sesuai dengan tuntunan agama. Hal ini bisa dilakukan melalui photo atau video dengan penjelasan sederhana.

Menurut Shelina, sekitar sepertiga dari 1,8 miliar penduduk Muslim dunia masih di bawah 15 tahun. Dan sekitar 60% penduduk Muslim dunia berada di bawah 30 tahun. Bila dikaji, dominasi kaum muda ini merupakan sebuah pasar masa depan yang menarik.

Namun, akibat peristiwa 11 September 2001, terjadi banyak peristiwa terorisme besar di berbagai belahan dunia yang kebetulan beberapa pelakunya adalah Muslim. Apalagi, media-media dunia memberitakan terorisme ini secara bombastis dan selalu menjadi headline. Maka tak terelakkan bila muncul asosiasi negatif terhadap Muslim secara keseluruhan. Hal ini sekaligus juga membuat orang lupa soal pasar masa depan tersebut. Padahal, ada sejumlah hal positif tentang (kaum muda) Muslim.

Melalui tulisannya di berbagai media Inggris, Shelina berusaha meyakinkan bahwa kaum Muslim, terutama kaum mudanya, tidak berbeda dengan orang lain. Mereka melakukan hal normal yang umumnya dilakukan orang. Mulai dari ngopi di kafe hingga tampil dalam stand up comedy. Itulah yang dituliskannya menjadi buku Generation M. Singkatnya, Shelina ingin menyatakan bahwa karena sebagian besar kaum Muslim melakukan hal-hal positif ditambah dengan dominasi kaum muda, mestinya dilihat sebagai sebuah peluang bisnis. Meskipun ceruk pasar ini disebut pasar yang cukup sensitif.

Peminat Halal Lifestyle Bukan Cuma Muslim

MarkPlus, Inc. pernah menyelenggarakan seminar terbatas tentang Halal Lifestyle, yang dibawakan pembicara Belanda Katolik pemilik perusahaan konsultasi halal di Kuala Lumpur, Marco Tieman. Ia menjelaskan tahapan evolusi perkembangan kepatuhan terhadap prinsip konsumsi yang dibolehkan atau halal yang makin meluas. Klien Marco kebanyakan adalah MNC yang khawatir keliru di salah satu negara dan mengakibatkan kerugian di negara lain.

Bahkan jauh sebelum itu semua, Indofood sudah mencium hal ini. Sertifikat halal jadi fokus mereka dengan menghadirkan label halal di setiap bungkus produk mereka. Padahal waktu itu, istilah Generation M belum terpikirkan sama sekali dan pasar gaya hidup Islami tidak sesensitif sekarang.

Bagaimanapun juga, Halal Lifestyle telah menjadi global pop culture dan juga menjadi tren di sejumlah global brands. Bahkan bisa dibilang, Halal Lifestyle bisa menjawab anxiety and desire dari konsumen muslim.

Temukan kesempatan bisnis baru dan strategi merancang Halal Marketing dalam Ramadhan Marketing Safari, Halal Lifestyle: Why, What & How bersama ahlinya yang akan hadir di tujuh kota besar Indonesia. Investasi mulai dari Rp 600.000,- Daftarkan diri Anda di https://goo.gl/L4tBC7. Kursi terbatas!

    Related