Hasto Wardoyo Sukses Bangun Kemandirian Ekonomi di Kulon Progo

marketeers article
Kemiskinan dan keterbatasan tidak menutup jalan bagi masyarakat menuju kemandirian secara ekonomi. Kondisi tersebut juga tidak membatasi masyarakat tersebut bangkit dari masyarakat konsumtif yang tergantung pada pihak lain menjadi masyarakat produktif yang mampu menghidupi dirinya sendiri.
 
Cita-cita kemandirian ekonomi inilah yang selama ini digelorakan oleh Hasto Wardoyo, Bupati Kulon Progo yang menjabat sejak tahun 2011 ini. Bupati yang berlatar belakang seorang dokter ini sejak awal menjadikan kemandirian ekonomi sebagai tujuan dan landasan pembangunan yang ia jalankan di daerah yang dulunya serba terbatas tersebut. 
 
Lelaki kelahiran Kulon Progo, 30 Juli 1964 ini mengkampanyekan “Bela Beli Kulon Progo” sebagai semangat menjadikan masyarakat Kulon Progo sebagai masyarakat produktif yang mampu mengolah potensi-potensi demi kemandirian ekonominya. Hasto menegaskan, dalam skala negara, mentalitas ini menjadi modal bersaing dengan bangsa-bangsa lain di era yang makin kompetitif. 
 
Baginya, inovasi berangkat dari keadaan sederhana. Artinya, mencari program yang mudah, bisa dikerjakan saat ini, dan mengusung sustainability. 
 
“Kami sebagai kabupaten miskin jelas tidak bisa membuat produk teknologi. Kami tidak bisa membikin handphone, sepeda motor, bahkan jarum suntik saja tidak bisa. Sebab itu, kami berinovasi dengan apa yang ada dengan bekal ideologi untuk kemandirian ekonomi,” kata Hasto kepada Marketeers.
 
Dengan semangat “Bela Beli Kulon Progo,” masyarakat Kulon Proo sekarang sudah memiliki air kemasan sendiri yang bermerek “AirKu”. Selain itu, Kulon Progo juga berhasil mengangkat batik khas daerah yang mampu mendongkrak perekonomian pelaku UKM di sana. Hasto juga berhasil membangun jaringan ritel modern “Tomira” (Toko Milik Rakyat) untuk memasarkan produk-produk masyarakat di sana. Tak hanya itu, Hasto berhasil membangun rumah sakit daerah tanpa kelas yang memungkinkan warga miskin bisa leluasa mengakses layanan kesehatan.
 
Semangat entrepreneurship, taktik kreatif, dan eksekusi yang produktif menjadi kunci pembangunan yang dinakhodai Hasto. Ia mengakui, banyak cara ia lakukan sebagai langkah yang tidak populer. Ia bilang, jangan sampai membuat kebijakan-kebijakan yang popularitas dan sensasionalnya tinggi, tetapi tidak esensial dan sustainable.
 
Atas prestasinya itu, Hasto diganjar penghargaan “Bupati dan Wali Kota Terbaik” oleh Grup Jawa Pos pada Jumat (22/1/2016) di Jakarta. 

    Related