Hendrisman Rahim, Perkuat Brand Image Jiwasraya

marketeers article

Saat ini, kompetisi di industri asuransi jiwa di Indonesia sangat komplek. Jika hanya fokus pada salah satu instrumen, maka akan membuat perusahaan asuransi tersebut tertinggal. Untuk itu, perusahaan asuransi harus menyikapinya dengan terus melakukan inovasi-inovasi produk, layanan dan pelanggan. Dengan begitu, setiap perusahaan asuransi bisa saling menonjolkan keunggulan kompetitif yang dimiliki.

Adanya beragam inovasi tersebut membuat kompetisi di industri asuransi semakin menarik. Pada akhirnya, masyarakat akan mendapatkan pilihan atas fitur produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabah. Bagaimana dengan Jiwasraya?

“Jiwasraya saat ini fokus terhadap penjualan produk-produk asuransi tradisional yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, contohnya asuransi pendidikan. Fokus terhadap pengembangan produk-produk non unit linked yang sesuai dengan kebutuhan menjadi positioning perusahaan,” kata Hendrisman Rahim, Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Ia menambahkan, saat ini perusahaan-perusahaan asuransi besar lebih banyak mengusung produk unit link. Sementara Jiwasraya unggul di produk-produk tradisional. Namun, sejak beberapa tahun lalu, asuransi Jiwasraya sudah mengembangkan produk unit link.

“Di masa mendatang,  produk-produk unit link ini akan terus dikembangkan sebagai varian-varian produk yang lebih menarik. Di sisi lain kami tetap mempertahankan produk tradisional. Dengan demikian, pangsa pasar akan semakin luas,” tambahnya.

Selain itu, Hendrisman juga tidak menutup mata pada keberadaan financial technology (fintech).  Bahkan, kemunculan fintech ini justru dipandang sebagai peluang. Fintech, dalam kontek asuransi, bisa membantu melahirkan inovasi-inovasi yang memudahkan proses berasuransi. Sehingga, dapat mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi, sekaligus membantu meningkatkan literasi keuangan.

Pada saat bersamaan, Jiwasraya juga terus mengembangkan kanal distribusi bancassurance yang menjadi penyumbang premi terbesar. Kontribusi kanal ini pada pendapatan premi Jiwasraya mencapai 70% dari total pendapatan premi tahun ini.

Selain itu, Jiwasraya juga terus fokus menjual produk-produk group insurance dan employee benefit. Penjualan atas produk dengan underlying fund ini akan lebih fokus untuk disalurkan melalui saluran distribusi bancassurance dan saluran Program Manfaat Karyawan (Employee Benefit). “Model jalur distribusi ini dari tahun ke tahun semakin berkembang pesat karena adanya rasa kepercayaan  masyarakat terhadap konsep kerja sama ini sehingga dapat diterima dengan baik,” tambahnya.

Hendrisman juga terus membangun brand image dari Jiwasraya. Citra yang ingin ditampilkan oleh Jiwasraya adalah perusahaan asuransi jiwa milik negara (BUMN) yang dikelola dengan sangat profesional serta terbukti memiliki kinerja yang sangat baik, khususnya dalam sembilan tahun terakhir ini. “Pada akhirnya, masyarakat menjadi semakin yakin dan mantap memilih Jiwasraya untuk perlindungan asuransi jiwa  mereka dan keluarga,” jelas Hendrisman.

Pada tahun 2016, Jiwasraya berhasil membukukan premi sebesar Rp 18,08 triliun. Meningkat sekitar 77% dari tahun 2015 yang preminya mencapai Rp 10,21 triliun. Dengan pendapatan premi di tahun 2016 tersebut, pangsa pasar Jiwasraya mencapai 11% dari total premi asuransi jiwa nasional.

Sekarang ini, Jiwasraya memiliki karyawan lebih dari 1.000 orang dan dengan 14.000 agen di seluruh Indonesia.  Sebagai seorang nahkoda kapal besar Jiwasraya, Hendrisman selalu mengedepankan prinsip keterbukaan, baik dengan sesama direksi maupun staf. “Tidak ada istilah ruang kerja saya tertutup bagi siapa pun. Saya terbuka untuk diskusi, kapan pun di ruangan saya. Cara ini sekaligus menampik anggapan bahwa karyawan yang dipanggil atasan pasti berbuat kesalahan atau mendapat teguran dari direktur utama,” cerita Hendrisman.

Selain itu, Hendrisman juga selalu berupaya melibatkan semua jajaran perusahaan untuk turut berkontribusi bagi kemajuan perusahaan. Menurutnya, kemajuan perusahaan juga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan karyawan. “Dan, itu telah saya buktikan selama hampir 10 tahun memimpin Jiwasraya,” kata The Best Industry Marketing Champion 2017 dari Sektor Asuransi ini.

    Related