Holding Ultra Mikro BRI Group Tingkatkan Layanan lewat Digitalisasi

marketeers article
Ilustrasi UKM. (FOTO: BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan peran pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM), termasuk segmen ultra mikro lewat kehadiran Holding Ultra Mikro (UMi). Holding yang terdiri atas BRI sebagai induk bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) itu pun berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan lewat digitalisasi.

Sunarso, Direktur Utama BRI mengatakan holding yang menjadi sumber pertumbuhan baru ini diharapkan mampu mengefisienkan proses bisnis melalui digitalisasi. Karenanya, ia meyakini bahwa literasi digital menjadi penting.

Spirit Holding UMi adalah agar seluruh institusi BUMN melayani masyarakat ultra mikro lebih efisien dengan daya jangkau lebih luas. Bisa melayani masyarakat sebanyak mungkin dengan biaya seefisien mungkin,” kata Sunarso dikutip dari website BRI, Rabu (24/1/2024).

BACA JUGA: Dorong Pertumbuhan UKM, Bank Mandiri Luncurkan Smart Financing

Agar lebih efisien, lanjutnya, maka tiga entitas menggunakan outlet yang digunakan bersama, produk yang dijual secara cross selling, dan sistem yang digunakan bersama. Untuk melayani segmen tersebut, baik BRI, PNM dan Pegadaian bersama-sama mengembangkan outlet co-location atau outlet yang dapat digunakan bersama.

“Dari sekitar 15.500 outlet yang digunakan untuk melayani nasabah segmen ultra mikro dan mikro, sebanyak 1.013 outlet merupakan outlet co-location,” ucapnya.

Di samping inisiatif dalam mengembangkan sektor ultra mikro, BRI juga terus memberikan pendampingan kepada segmen UKM. BRI juga melakukan program pemberdayaan kepada segmen UKM di antaranya Desa Brilian, Program Klasterku Hidupku dan Rumah BUMN dengan tujuan mendorong para pelaku UKM tersebut agar naik kelas.

Sementara itu, untuk penguatan ekosistem Holding UMi dilakukan melalui penerapan customer journey yang terintegrasi. Selain itu, percepatan inklusi keuangan melalui optimalisasi outlet co-location, AgenBRILink, serta tenaga pemasar Holding UMi.

Selanjutnya, peningkatan sinergi sebagai bentuk upaya efisiensi dalam mengurangi operational cost dan operational risk. Penguatan core business Holding UMi juga dilakukan melalui product alignment dalam rangka penyediaan layanan keuangan yang komprehensif. Terkahir, termasuk penguatan Brigade Madani melalui implementasi culture activation program yang terintegrasi.

BACA JUGA: Strategi BRI Dorong Ekonomi Kerakyatan lewat Program Desa BRILiaN

“Kami memiliki journey pemberdayaan dan peningkatan kapabilitas nasabah UMi, yakni dengan tiga tahap empower, integrate, dan upgrade,” ujar Sunarso.

Pertama, empower dilakukan oleh PNM dengan cara memberdayakan usaha kelompok masyarakat prasejahtera agar dapat menjadi wirausaha yang mandiri. Kemudian kedua, integrate yang mana seiring dengan perkembangan usaha, kebutuhan pendanaan tambahan dapat dilayani oleh BRI, seperti KUR Mikro, dan Pegadaian juga bisa melayani untuk produk gadai.

Ketiga, yakni upgrade untuk ultra mikro yang sudah naik kelas ke segmen mikro. Mereka dapat dilayani oleh BRI melalui produk Kupedes.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related