Holiday Inn Express Surabaya Optimistis Capai Okupansi 50%

profile photo reporter Novia Sari
NoviaSari
06 Februari 2015
marketeers article

Kebijakan pemerintah terkait larangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menggelar pertemuan di luar kantor sepertinya tidak memengaruhi geliat Hotel Holiday Inn Express Surabaya Centre Plaza untuk menyuguhkan produk dan layanan yang bagus. Ditemui di kantor MarkPlus Surabaya, Budi Wahjono, General Manager Hotel Holiday InnExpress Surabaya CenterPlaza meyakini perusahaan yang dipegangnya itu akan mencapai tingkat hunian kamar hotel (okupansi) hingga 50% dari 236 kamar hotel yang tersedia.

“Sejak awal, segmen yang kami bidik bukan pemerintahan. Setiap hotel memiliki perbedaan untuk target pasarnya. Seringkali Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) mendominasi pendapatan sebuah hotel. Namun, untuk Holiday Inn Express ini 90% pendapatan ada di kamar. Baru 10 persennya  MICE,” kata Budi Wahjono kepada Marketeers, Jum’at (16/01/2015).

Dengan demikian, kebijakan pemerintah tadi tidak mempengaruhi pendapatan Holiday Inn Express Surabaya. Di awal berdirinya hotel ini, Budi meyakini hotel yang dipimpinnya itu dapat bersaing dalam hal produk dan layanan yang unggul serta bersaing secara positif.

Data dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) pada tahun 2014 mengatakan tingkat okupansi hotel bintang satu hanya mencapai 35,62%, bintang dua 57,43%, bintang tiga 47,64%, bintang empat  62,05%,  dan bintang lima hanya 54,95%. Tingkat okupansi tersebut didasari oleh beberapa faktor, seperti jumlah turis yang datang dan potensi pariwisata di suatu kota.

Dengan perkembangan hotel khususnya di kota Surabaya, para investor harus bisa jeli melihat peluang yang ada. Holiday Inn Express Surabaya yang merupakan hotel bintang tiga berupaya menangkap peluang tersebut dengan jeli. Mobilitas masyarakat yang semakin hari semakin tinggi, misalnya, mendorong mereka memerlukan hal-hal yang serba cepat dan instan. Dengan fakta ini, segmentasi hotel diarahkan kepada pelanggan yang independen, seperti pelancong individual, perusahaan, dan organisasi nonpemerintah.

“Kami ingin membentuk positioning di benak masyarakat sebagai hotel yang sangat mengikuti perkembangan yang ada. Perhotelan merupakan satu sektor yang akan terus berkembang dan menjadi bagian dari gaya hidup sekarang,” tambah Budi.

Budi menambahkan, hotel ini merupakan hotel bintang tiga dengan standar fasilitas hotel berbintang empat yang memiliki harga terjangkau. Hotel yang diresmikan sejak 7 November 2014 ini juga telah bekerjasama dengan booking agent sehingga tamu dapat dengan mudah memesan kamar dan mendapatkan berbagai penawaran menarik lainnya seperti harga promo dan diskon.

Related