Home Credit Perluas Operasional Bisnis di Luar Pulau Jawa

marketeers article
portrait of young attractive woman at cash register in a store welcoming customer

Home Credit Indonesia melakukan perluasan bisnis ke wilayah di luar Pulau Jawa. Tercatat selama periode Januari – Oktober 2018, Home Credit Indonesia telah memperluas layanannya hingga ke Kupang dan Ambon.

Menurut Chief Executive Officer Home Credit Indonesia Jaroslav Gaisler, setelah lima tahun hadir di Indonesia, Home Credit berkomitmen mengubah cara dunia berbelanja dan tetap memberikan pelayanan yang cepat dan juga bertanggung jawab, sehingga dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia di tanah air.

“Pada tahun 2018, kami telah melakukan perluasan layanan ke 9 kota, diantaranya Aceh, Ambon, Banyuwangi, Bengkulu, Gorontalo, Kediri, Kendari, Kupang, dan Pangkal Pinang,” ujar pria yang akrab dipanggil Jarda ini.

Selain pangsa pasar di luar Pulau Jawa yang masih sangat besar secara volume, perluasan juga dilakukan sejalan dengan roadmap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendorong lembaga keuangan untuk memperluas inklusi akses pembiayaan ke wilayah di luar Pulau Jawa.

Bagi Jarda, saat ini konsentrasi industri pembiayaan 60% masih berada di Pulau Jawa. Sementara, masih banyak masyarakat unbank di luar Pulau Jawa yang memerlukan akses pembiayaan yang bertanggung jawab.

“Perluasan bisnis kami pada tahun 2018 telah berkontribusi terhadap target penjualan kami pada tahun ini. Tercatat dari sembilan kota baru, total pembiayaan yang kami salurkan lebih dari Rp 155 miliar,” lanjut Jarda.

Indonesia Timur merupakan bagian wilayah di Indonesia yang belum banyak digarap oleh industri pembiayaan. Namun, seiring dengan semangat pemerataan akses pembiayaan, Home Credit membuka layanan di area tersebut.

“Pertengahan tahun ini, kami hadir di Indonesia Timur lewat akses pembiayaan di Kupang dan juga Ambon. Meskipun baru beberapa bulan beroperasi, layanan kami mendapatkan respon positif dari masyarakat di sana. Masing-masing kota memiliki potensi pasarnya sendiri, namun yang menjadi fokus kami adalah agar lebih banyak masyarakat dapat merasakan manfaat dari layanan pembiayaan yang ditawarkan oleh Home Credit,” jelas Jarda.

Meskipun beberapa kota belum genap berusia satu tahun, namun geliat yang ditunjukan tidak dapat dipandang sebelah mata. Bengkulu misalnya, hingga November 2018 lalu, telah mencatat pembiayaan sebesar lebih dari Rp 32 miliar setelah beroperasi selama sepuluh bulan. Kota lain yang menyusul prestasi Bengkulu adalah Gorontalo dengan total pembiayaan lebih dari Rp 20 miliar dalam kurun waktu tujuh bulan dan Pangkal Pinang dengan total pembiayaan lebih dari Rp 23 miliar dalam kurun waktu sepuluh bulan.

Editor: Sigit Kurniawan

Related