Honda Jalin Kerja Sama dengan Isuzu dalam Uji Coba Truk Hidrogen

marketeers article
Honda dan Isuzu berkolaborasi dalam pengembangan truk hidrogen. (FOTO: Honda)

Pengurangan polusi dalam kendaraan komersial menjadi hal yang sangat menantang. Karenanya, pabrikan truk tak hanya mengembangkan truk listrik tapi juga truk dengan bahan bakar hidrogen.

Untuk truk hidrogen, salah satu pabrikan yang tengah melakukan pengembangan adalah Isuzu. Agar pengembangan ini bisa berjalan dengan optimal dan efisien, Isuzu pun melakukan kolaborasi dengan Honda.

Dalam keterangan pers kepada Marketeers pada Jumat (29/12/2023), Honda Motor Co., Ltd. menjalin kerja sama dengan Isuzu Motors Limited dalam uji coba truk berbahan bakar hidrogen yang disebut dengan Isuzu GIGA FUEL CELL. Kerja sama ini dilakukan mulai dari akhir tahun 2023 hingga bulan September 2024 di Jepang.

BACA JUGA: Miliki 21 GHP, PLN Bisa Produksi 199 Ton Hidrogen Hijau

Uji coba ini bertujuan untuk mencapai kemajuan dalam pengumpulan data, pengetahuan, dan mengidentifikasi masalah teknis sebagai persiapan untuk nantinya dijual di pasar pada tahun 2027.

Kerja sama ini sendiri merupakan kelanjutan dari kesepakatan pada bulan Januari 2020 yang mana Honda dan Isuzu telah menandatangani perjanjian kerja sama dalam mencapai suatu kendaraan yang memiliki kemampuan berkendara jarak jauh, berkapasitas beban besar, pengisian bahan bakar cepat serta ramah lingkungan.

Model prototype yang akan diuji di jalanan umum ini sebelumnya telah diperlihatkan pada pameran Japan Mobility Show 2023 bulan Oktober 2023 lalu.

BACA JUGA: Honda Hadirkan Pembangkit Listrik Sel Hidrogen di AS

Salah satu karakteristik unik dari hidrogen adalah kemampuannya untuk menyimpan energi dengan kepadatan yang tinggi. Karakteristik ini memberikan manfaat besar pada heavy-duty trucks, yang memiliki bobot lebih besar dan jangkauan lebih jauh dibandingkan mobil penumpang pada umumnya.

Pemanfaatan energi hidrogen menjadi suatu nilai lebih untuk teknologi yang lebih ramah lingkungan. Teknologi ini pun dianggap lebih reliabel dibanding truk listrik berbasis baterai yang memerlukan isi ulang baterai dalam waktu relatif lebih lama.

Keterlibatan Honda dalam pengembangan ini sendiri merupakan wujud komitmen perusahaan untuk mengatasi masalah lingkungan dan energi global dengan berusaha mewujudkan netralitas karbon untuk semua produk dan aktivitas perusahaan pada tahun 2050. 

Untuk mendukung langkah tersebut, Honda juga telah mengumumkan akan memperkenalkan setidaknya 30 model berbasis elektrik secara global hingga tahun 2030, dengan total produksi menjadi 2 juta unit per tahunnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related