Hong Kong Optimistis Jadi Superkonektor Indonesia dan China

marketeers article

Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) dan Hong Kong Economic Trade Office (HKSAR) kembali mewadahi konektivitas antara Hong Kong, China, dan Indonesia. Kali ini, mereka berupaya mengkoneksikan visi The Belt and Road Initiative dengan Indonesia.

Gelaran seminar bertajuk The Belt and Road Initiative di Jakarta, Rabu (26/07/2017) digelar oleh HKTDC bersama HKSAR dalam upaya mengulas potensi kerja sama antara China, Indonesia, dan Hong Kong.

Dalam seminar bertajuk “The Belt and Road Initiative: Connecting China, Hong Kong, Indonesia,” ini, Sekretaris Pertama bidang Ekonomi dan Komersial Kedutaan Besar Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Hu XiaoShan memaparkan Indonesia memiliki visi yang sama dengan China dalam inisiatif belt and road.

“Program Jalan Tol Laut (Sea Tol Road Program) yang diluncurkan pemerintah Indonesia dapat meningkatkan konektivitas sekaligus perdagangan maritim antara Indonesia dengan China. Program ini memiliki visi yang sama dengan inisiasi belt and road,” tutur XiaoShan.

Direktur Riset HKTDC Nicholas Kwan menambahkan, Hong Kong dapat berperan sebagai superkonektor bagi China dengan wilayah belt and road, termasuk Indonesia.

Sebagaimana tercatat dalam data yang dirilis HKTDC, perdagangan antara Indonesia dan Hong Kong pada tahun 2016 mencapai US$ 4,9 miliar dengan total ekspor Hong Kong ke Indonesia mencapai US$ 2,68 miliar, dan total impor Indonesia ke Hong Kong mencapai US$ 2,28 miliar.

Alasannya, Hong Kong telah mendapat dukungan penuh dari China sebagai pusat logistik, keuangan, dan pusat maritim global.

HKTDC sebagai cabang pemasaran internasional Hong Kong menurut Nicholas akan menyediakan layanan khusus untuk mendukung inisiasi belt and road ini.

“Menggelar berbagai pameran dan sesi bisnis adalah beberapa cara yang kami upayakan untuk memperkuat konektivitas ekonomi antar China, Indonesia, dan Hong Kong,” terang Nicholas.

Sebelumnya, HKTDC bersama HKSAR telah mengkoneksikan Indonesia dengan China dalam beberapa kesempatan, seperti mengadakan exhibition HK Food Expo, Centrestage, dan Hong Kong Fashion Week.

“Tujuannya adalah menjadi superkonektor bagi China dan Indonesia sehingga peluang bisnis yang besar dapat dieksplorasi dan bermanfaat bagi korporasi global,” tutur Nicholas.

Mampukah Hong Kong menjadi super-connector bagi Indonesia dan China?

Editor: Sigit Kurniawan

Related