Apa Hubungan Balapan F1 dengan Marketing dan Periklanan?

marketeers article
GEPA-1910084489 SHANGHAI,CHINA,19.OCT.08 FORMULA 1, MOTORSPORT Formula One Grand Prix of China, Sunday. Image shows David Coulthard (GBR/ Red Bull Racing). Photo: GEPA pictures/ Mathias Kniepeiss

David Coulthard tidak hanya jago ngebut di sirkuit F1 saja. Pasalnya, mantan pembalap F1 ini juga jago memberikan insight kepada sebuah brand. Pada ajang AdAsia di Nusa Dua, Bali, Coulthard menjelaskan beberapa pandangannya terkait hal-hal yang tidak sering diucapkan dalam gelaran F1.

Baginya, ajang balapan F1 tidak melulu soal balapan dan siapa yang paling cepat sampai garis finish. Ajang ini merupakan momentum yang tepat buat brand untuk membangun karakteristiknya. Ia mencontohkan Red Bull. Sebelumnya, Red Bull hanya dikenal sebagai brand minuman berenergi, tapi ketika Coulthard bergabung dengan Red Bull Racing pada tahun 2005, citra Red Bull langsung berubah menjadi brand olahraga.

Fakta bahwa F1 diadakan di beragam negara di beberapa benua memberikan tambahan kesempatan kepada brand untuk memperluas jangkauan branding. Dengan memanfaatkan momentum penyelenggaraan F1, brand bisa semakin memperkuat positioningnya di beberapa negara yang menjadi lokasi penyelenggaraan F1.

Bagi para pelaku periklanan dan pemasaran mungkin bisa mencontoh dari gelaran balapan mobil F1. Bagi David Coulthard, balapan F1 itu terdiri dari empat komponen, yakni teknologi, data, kerjasama tim, dan masyarakat. Empat komponen ini yang menurutnya saling terhubung dan mebawa kesuksesan selama kariernya di ajang F1.

Tidak hanya mengenai pemasaran dan periklanan, David Coulthard juga memberikan pandangannya mengenai industri media seperti yang ada di video di atas ini.

Editor: Sigit Kurniawan

 

 

 

 

 

Related