Human + Machine: Terbentuknya Ekuilibrium Baru

marketeers article

Dunia pemasaran semakin hari kian kompleks. Hermawan Kartajaya, Presiden ICSB Indonesia,  dalam sebuah diskusi bersama anggota International Council for Small Business (ICSB) Indonesia mengatakan bahwa terdapat beberapa gejolak yang memengaruhi lanskap pemasaran. Hermawan mengatakan ada Volatily in Change, Uncertainty in Competitors, Complexity in Customers, dan Ambiguity in Company -yang selanjutnya situasi ini disebut VUCA. Dan memang sekarang kita berada di era VUCA World tersebut.

“Kemajuan mesin sudah demikian dahsyat sehingga membingungkan manusia. Di sisi lain, kemunduran bahkan kebangkrutan yang dialami perusahaan tradisional telah menimbulkan banyak kesalahpahaman,” ujar Hermawan di Philip Kotler Theater Class Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Menurutnya, persepsi bahwa dunia sudah mengalami “total shifting” dari offline ke online, showroom ke webroom, dan bahwa real ke virtual. Ini sudah merupakan suatu kesimpulan yang kebablasan dan berbahaya.

“Namun yang sebenarnya terjadi bukan begitu. Teknologi yang terus maju sejatinya sudah terjadi sejak dulu. Dan perusahaan atau manusia pun harus adaptif jika ingin bertahan hidup. Bagi mereka yang tidak ingin menyesuaikan diri akan menjadi dinosaurus yang habis ditelan zaman,” jelasnya.

Satu hal yang perlu diingat. Beragam penyesuaian ini bukan berarti “total shifting”. Jangan salah, atau malah akan membahayakan diri sendiri. Manusia dan mesin harus saling terintegrasi.

“Saya sangat setuju dengan tesis buku HUMAN + MACHINE: Reimagining Work in The Age of AI’tulisan Paul R. Daugherty & H. James Wilson, terbitan Harvard Business Review Press tahun 2018. Di dalamnya, keduanya berkata bahwa manusia dan mesin itu ada semacam ‘the middle activities’ yang merupakan beberapa jenis aktivitas hybrid dengan peran yang relatif berimbang antarkeduanya,” ujar Hermawan.

Dalam aktivitas tersebut melingkupi peran manusia yang melengkapi mesin atau pun ketika mesin membuat manusia memiliki kekuatan superpower.

Dari 14 aktivitas di atas, terdapat enam aktivitas hybrid yang memerlukan kehadiran keduanya, yakni Train, Explain, Sustain, Amplify, Interact, dan Embody. Akhirnya, manusia dan mesin akan menemukan ekuilibrium baru di tengah-tengah.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

    Related