Hutama Karya Menuju Pengembang Infrastruktur Paling Bernilai

marketeers article
50498731 yellow hard hat on construction site

Sebagai salah satu pemain besar dalam industri konstruksi, PT Hutama Karya (Persero) memiliki visi menjadi pengembang infrastruktur terkemuka di Indonesia pada tahun 2030. Untuk menerjemahkan visi tersebut, Hutama Karya menetapkan tiga misi baru. Salah satunya menyukseskan mandat pemerintah untuk membangun dan mengoperasikan Jalan Tol Trans Sumatera.

Hutama Karya juga berencana untuk mengembangkan multibisnis berbasis infrastruktur melalui usaha investasi, jasa, konstruksi, dan manufaktur yang mampu memberikan nilai tambah premium pada bisnis perusahaan, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Saat ini Hutama Karya sedang fokus membangun 24 ruas Tol Trans Sumatera sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 117/2015. Dari 24 ruas tersebut terdapat delapan ruas prioritas yang ditargetkan rampung pada 2019. Delapan ruas tersebut adalah Ruas Medan – Binjai, Ruas Palembang – Simpang Indralaya, Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, Ruas Pekanbaru – Dumai, Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang, Ruas Pematang Panggan – Kayu Agung, Ruas Palembang – Tanjung Api-Api, Ruas Kisaran – Tebing Tinggi. Ruas tersebut masih ditambah dengan tiga ruas baru sesuai surat dari Menteri PUPERA No. KU.06.01-Mn/789 pada tanggal 23 Agustus 2016, yakni ruas Banda Aceh-Medan, ruas Padang-Pekanbaru, dan ruas Tebing Tinggi-Prapat.

Untuk mempercepat dan menjaga kelangsungan proyek Trans-Sumatera, Hutama Karya akan mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah. Dukungan tersebut berupa dukungan fiskal dalam berbagai skema seperti penanaman modal, penerbitan sekuritas, pinjaman atau utang, maupun instrumen finansial lain.

Adapun manfaat dari Jalan Tol Trans Sumatera, yakni manfaat moneter untuk sejumlah pengguna dan non-pengguna dalam koridor Sumatera maupun secara nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

Selain itu Trans-Sumatera juga diyakini dapat meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan negara dalam bentuk pajak, mempermudah pengembangan pembangunan daerah sekitar serta meningkatkan nilai properti dan potensi pengembangan perumahan.

“Hutama Karya terus melakukan pencermatan terhadap dinamika skema bisnis dan kondisi-kondisi yang memengaruhi perkembangan bisnis konstruksi. Sehingga, kami senantiasa melakukan aktualisasi terhadap competitive advantage yang dimiliki. Selain itu, HK juga memperhatikan integritas sumber daya manusia (SDM) yang kami miliki melalui Center of Excellence,” kata Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) I Gusti Ngurah Putra, seperti dikutip dari situs perusahaan.

Sampai awal November berdasarkan siaran pers dari situs resmi Hutama Karya, disebutkan bahwa progres konstruksi di Ruas Medan-Binjai mencapai 33,686%. Di ruas Palembang – Simpang Indralaya, progres konstruksi telah mencapai 34,729%. Untuk ruas Bakauheni-Terbanggi Besar progres konstruksi yang telah tercapai adalah 12,237%. Untuk ruas Pekanbaru – Dumai, pekerjaan kini tengah ada dalam tahap perencanaan dan persiapan sekaligus menanti progress pembebasan tanah yang sudah mencapai 27,8 km.

Sementara itu, Hutama Karya mencanangkan untuk mendapatkan kenaikan cukup pesat dalam hal pendapatan usaha pada akhir 2016 mencapai Rp 11 triliun dari perolehan sebesar Rp 6 triliun pada tahun 2015. Pada tahun 2017, HK menetapkan target pendapatan di angka Rp 18,7 triliun. Untuk perolehan laba bersih, HK menargetkan laba bersih sebesar Rp 301 miliar hingga akhir tahun 2016 dari perolehan laba bersih di tahun sebelumnya sebesar Rp 251 Miliar. Pada tahun 2017, perseroan menetapkan target laba bersih di angka Rp. 1,1 triliun.

Saat ini Hutama Karya telah menggulirkan Program Transformasi Perusahaan dalam rangka menjawab amanat Pemerintah yang diberikan sekaligus mendorong pertumbuhan perusahaan yang berkesinambungan. Dimulai dari perancangan visi dan misi baru perusahaan, proses transformasi Hutama Karya terus bergulir menghasilkan serangkaian strategi bisnis, penyesuaian struktur perusahaan hingga rancangan arsitektur human capital yang diperlukan dalam rangka menyukseskan penugasan pengembangan jalan tol Trans-Sumatera, mengembangkan multi bisnis berbasis infrasturktur, serta membangun kapasitas dan kapabilitas korporasi.

“Semua ini diselenggarakan demi mengantar Hutama Karya menjadi Indonesia Most Valuable Infrastructure Developer,” pungkas I Gusti Ngurah Putra, yang meraih The Best Industry Marketing Champion 2016 dari Sektor Construction and Building Material.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di Majalah Marketeers edisi Desember 2016- Januari 2017

 

Related