Hyundai Berniat Tempatkan R&D di Kawasan ASEAN

marketeers article

Tidak ada yang membantah bahwa ASEAN adalah wilayah yang menjanjikan bagi para produsen untuk memasarkan produknya. Apalagi, wilayah ini sudah sepakat untuk membuat kesepakatan dalam usaha meningkatkan kemakmuran bersama lewat ASEAN Economic Community (AEC).

Potensinya, secara lebih rinci, ada sekitar 634 juta orang di ASEAN. Inilah yang menjadikan kawasan ini bak putri cantik yang memikat para produsen untuk masuk ke sini. Kemudian, ada sekitar 67 juta orang yang tergolong consuming class. Prediksinya, akan menjadi 124 juga orang yang masuk kategori kaya raya di tahun 2019.

“Sudah pasti ASEAN adalah kawasan menarik bagi para pemain di industri otomotif. Dan, sudah terbukti semua produsen kendaraan bermotor ada di kawasan ini. Bahkan, banyak yang sudah menjadikan ASEAN sebagai salah satu basis produksi,” kata Mukiat Sutikno President Director Hyundai Mobil Indonesia di acara ASEAN Marketing Summit, hari ini (07/09/2017).

Meski begitu, ada pula tantangan yang harus dihadapi oleh para pemain otomotif untuk bisa sukses di kawasan ini. Salah satu tantangannya adalah perbedaan atas preferensi konsumen di masing-masing negara pada jenis kendaraan bermotor roda empat. Sebagai contoh, di Thailand penjualan tertinggi adalah jenis komersial, mobil pick up. Lalu, di Indonesia sendiri multipurpose vehicle  (MPV) menjadi pilihan utama, sedangkan di Singapura, sedan dan city car adalah favorit.

Tantangan ini pun juga harus dihadapi ketika masuk pasar ASEAN, termasuk Indonesia. Memang, di kawasan lain, seperti Amerika dan Eropa, Hyundai bisa menjadi salah satu brand otomotif yang diperhitungkan. Namun, di beberapa negara ASEAN, termasuk Indonesia, merek ini belum bisa berbuat banyak.

“Tapi, Hyundai melihat ada kesempatan besar yang akan datang bagi kami untuk penetrasi pasar lebih besar lagi. Pemerintah Indonesia sedang merumuskan kebijakan-kebijakan terkait penggunaan karbon dan mulai serius mendukung pengembangan mobil yang tidak berbasis BBM,” tambahnya.

Bagi Hyundai yang selalu mengandalkan kualitas, sehingga produknya di terima di Barat, hal ini merupakan kesempatan besar. Sehingga, menurut Mukiat, Hyundai akan membuat basis pengembangan R&D yang fokus mengembangkan produk yang tepat untuk pasar ASEAN.  Namun begitu, Mukiat belum memberi bocoran di mana negara yang akan menjadi basis R&D ini. Ada beberapa negara yang menjadi kandidat potensial, seperti Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

    Related