IFW 2015: Saatnya Dorong Pengusaha Fesyen Ke Pasar Global

marketeers article

Kementerian Perdagangan optimistis industri fesyen dalam negeri akan menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia di pasar dunia.

“Kami optimistis ekspor fesyen Indonesia terus tumbuh seiring pertumbuhan positif ekspor fesyen di dunia. Pada 2013 sendiri, nilai ekspor produk fesyen Indonesia mencapai US$ 11,78 miliar. Sementara pada periode Januari-November 2014, nilai ekspor fesyen sebesar US$ 12,51 miliar atau mengalami peningkatan 16,59% dari periode yang sama tahun 2013,” ungkap Direktur Pengembangan Produk Ekspor Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kemendag, Sulistyawati.

<div>

Karenanya, Sulistyawati menyambut baik penyelenggaraan Indonesia Fashion Week 2015 atau IFW 2015. Dengan tema The Biggest Fashion Movement, IFW 2015 yang menginjak tahun ke-4 akan berlangsung pada tanggal 26 Februari-1 Maret 2015 di Hall A, Hall B, dan Hall Cendrawasih Jakarta Convention Center (JCC). Melalui IFW ini Sulistyawati berharap pelaku usaha fesyen tanah air berperan untuk mendorong Indonesiasebagai pusat mode Asia pada tahun 2018, dan pusat fesyen muslim dunia pada tahun 2020.
 

Yang jelas, jumlah merek yang turut serta dalam IFW terus mencatatkan pertumbuhan.Dari semula 405 brands pada IFW 2012, 453 brands pada IFW 2013, 512 brands pada IFW 2014, dan 747 brands pada IFW 2015. Selain itu, bakal ada 2.522 jenis produk pakaian jadi karya 230 desainer tanah air pada pameran dagang fesyen IFW 2015. “Di penyelenggaraan sebelumnya, IFW memperkuat konsep retail atau B2C (Buyer to Consumer). Pada tahun ini, saatnya kita mengarahkan pada B2B (Business to Business),” tambah Sulistyawati.
 
Acara yang menargetkan 100.000 pengunjung dan buyers dari beberapa negara tersebut juga akan menampilkan 32 fashion show yang digelar di dua panggung, serta zona fesyen muslim yang terdiri dari 160 booth. Fashion show akan menyajikan konsep ready to wear craft fashion dan komoditas mode yang potensial merambah pasar mode global.

Related