Ilmuwan Muda IPB Turut Terlibat dalam Restorasi Terumbu Karang Dunia

marketeers article
restorasi terumbu karang terbesar di dunia | sumber: E&CPR

Restorasi terumbu karang menjadi topik yang banyak difokuskan oleh para aktivis lingkungan dan ilmuwan demi keberlanjutannya di alam Indonesia. SHEBA®, merek makanan hewan peliharaan bagian dari Mars, Incorporated menggelar SHEBA® Hope Advocate Program, dengan mempertemukan lima advokat global dari Inggris, Jerman, Amerika Serikat, Asia Tenggara, Sheba Hope Grows Collective.

Tak hanya negara-negara luar saja, Indonesia pun diwakilkan oleh dua advokat Indonesia, yaitu Gita Alisa dan Rindah Talitha Vida untuk berpartisipasi dalam program restorasi terumbu karang terbesar di dunia. 

Mereka berdua adalah seorang ilmuwan muda dari Institut Pertanian Bogor, Indonesia, yang dipilih karena pengalaman mereka dalam proyek penelitian restorasi karang dan kecintaan mereka yang mendalam terhadap konservasi laut.

Rindah, Gita dan lima advokat lainnya mengakhiri petualangan sepuluh hari mereka di SHEBA® Hope Reef yang terletak di Bontosua, sebuah pulau di gugusan Kepulauan Spermonde di lepas pantai Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. 

BACA JUGA: Sustainable Business: Peran Pelaku Bisnis dalam Mewujudkan SDGs

Ketujuh advokat tersebut mempunyai kesempatan untuk bekerja dengan masyarakat lokal, menerima pelatihan restorasi dan merestorasi kawasan terumbu karang menggunakan Reef Stars, ‘inti’ dari Mars Assisted Reef Restoration System. 

“Menghabiskan sepuluh hari di Sheba Hope Reef sangat menginspirasi saya. Bagian favorit saya adalah dapat mengenal komunitas Bontosua yang ramah dan pada saat yang sama, bertemu dengan para advokat yang penuh semangat dari seluruh dunia. Ketika saya menempelkan fragmen karang ke Reef Stars dan menaruhnya di gugusan karang, hati saya sekejap dipenuhi harapan karena proses pemulihan alami terumbu telah dimulai. Pengalaman ini mendorong saya untuk melanjutkan upaya konservasi saya di dunia kelautan,” kata Gita.

Reef Stars berbentuk heksagonal, berstruktur baja, akan membentuk ‘jaring’, dan dapat menstabilkan pecahan karang dan menyediakan landasan yang kuat yang mana karang sudah ditanam dapat tumbuh kembali. 

Terlibat dalam program ini sejak tahun 2022, Hope Grows telah memberi saya kesempatan untuk turut memulihkan ekosistem yang terancam punah. Awalnya, kami menyelam untuk mengumpulkan pecahan terumbu karang dari terumbu karang yang sehat dan beragam sembari tetap berhati-hati agar tidak merusak gugusan karang. Setelah itu kami fokus pada Reef Stars yang dilapisi dengan cairan anti karan, resin alami dan pasir karang untuk mendorong terumbu karang dapat menempel dengan sempurna,” ujar Rindah. 

BACA JUGA: Sustainable Living: Bersahabat dengan Bumi Demi Generasi Mendatang

Editor: Ranto Rajagukguk

Related