Inbound Tumbuh, Investasi Sektor Pariwisata Meningkat

marketeers article

Industri pariwisata Indonesia terus menggeliat. Terbukti, di tahun lalu kunjungan wisata mancanegara (wisman) ke negara ini mencapai 10,4 juta. Angka ini melebihi target pemerintah dan memberikan kontribusi devisa hingga US$ 12,3 miliar. Sedangkan untuk wisataman domestik mencapai 259 juta perjalanan di tahun 2015 lalu.

Performa tahun lalu ini, disusul pencapaian bagus di semester I tahun ini. Di enam bulan pertama tahun ini, jumlah wisman yang datan (inbound) telah mencapai 5.291.583 orang. Melebihi target yang dicanangkan di semester I, yakni 5.100.000 orang. Artinya, kedatangan wisman di dua kuartal pertama lalu telah mencapai 44% dari total target kunjungan wisman di tahun ini, yaitu 12 juta orang.

Mmenurut data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi pariwisata di Indonesia pada semester 1 2016 mencapai USD 858,67 juta. Terdiri dari Penanaman Modal Asing sebesar USD 791,99 juta dan Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar USD 66,68 juta. Jika dibandingkan semester 1 tahun 2015, pada semester 1 tahun 2016 ini mengalami peningkatan sebesar 69,78%. Pada semester 1 2016 ini juga terjadi peningkatan realisasi PMA yang cukup signifikan yaitu sebesar 121,5% dibandingkan semester 1 2015.

Untuk dapat memfasilitasi ekspektasi dan tantangan tersebut, sektor pariwisata Indonesia membutuhkan peningkatan pada banyak aspek dan juga keterlibatan dari berbagai pihak. Termasuk di dalamnya adalah keterlibatan investor asing. Salah satu program Kementerian Pariwisata adalah menarik investor asing dan mempromosikan peluang investasi pariwisata.

Di awal bulan September lalu,  Kementerian Pariwisata berpartisipasi sebagai co-host bekerjasama dengan HVS menyelenggarakan Tourism, Hotel Investment & Networking Conference (THINC) Indonesia 2016 di Nusa Dua Bali.

THINC merupakan forum yang mempertemukan stakeholder pariwisata dan hotel dari Indonesia dan internasional, operator dan service management hotel untuk membahas strategi meningkatkan pertumbuhan pariwisata dan perhotelan di Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh 300 peserta dan 60 investor/owner yang bergerak di bidang pariwisata.

“Lewat forum ini, Kementerian Pariwisata bermaksud untuk meningkatkan pencapaian realisasi investasi pariwisata dan memperluas lokasi potensi investasi. Termasuk peluang investasi di 10 destinasi prioritas yang telah ditetapkan oleh Pemerintah,” kata Hiramsyah Thaib, Kepala Tim Percepatan Pengembangan 10 Destinasi Prioritas, di acara THINC Indonesia 2016.

Pada acara tersebut, muncul beberapa komitmen investasi. Di antaranya, PT Celecton Hotels and Resorts Internasional berkomitmen untuk membangun hotel bintang 3 dan 4 dengan nuansa kebudayaan Jepang di Cikarang dan Karawang dengan nilai investasi lebih dari USD 20 Juta.

Lalu,   PT Marina Del Ray berkomitmen untuk melakukan pembangunan marina di Lombok Barat dengan nilai investasi USD 30 Juta dan akan melakukan ground breaking pada pertengahan September 2016.   Ada juga, PT Paradise Property yang berkomitmen untuk mengembangkan konsep ecotourism di semua taman nasional Indonesia dengan proyek awal di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi dengan nilai investasi sebesar USD 1,8 Juta.

Selain itu, pada acara ini juga dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding(MoU) antara PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk atau Panorama Destination (DTN) dengan PT Centrasolusi Intiselaras. Keduanya sepakat bekerjasama dalam pengembangan konten digital terkait produk-produk tour ke Indonesia dengan target dapat menarik kunjungan wisman asal tiongkok sebesar 300.000 pada tahun 2017.

    Related