Indonesia Bidik Kolaborasi dengan Universitas Top Dunia

marketeers article
Ryazan, Russia August 26, 2018: Homepage of Uni Melb website on the display of PC, Url UniMelb.edu.au.

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tengah menjadi sorotan besar dalam program pemerintah saat ini. SDM yang unggul dinilai siap menyongsong era revolusi industri 4.0. Berbagai upaya pun dilakukan guna meningkatkan kualitas SDM, antara lain membidik kolaborasi dengan sejumlah universitas ternama di dunia.

Selain telah melakukan upaya strategis melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi yang link and match dengan industri, pemerintah turut membidik kolaborasi antara perguruan tinggi di Indonesia dengan perguruan tinggi top dunia.

“Salah satu tantangan saat ini adalah di level universitas. Beberapa top universitas di Indonesia belum ada yang masuk dalam jajaran 300 besar dunia. Kami harapkan, beberapa univeritas unggulan di luar negeri mempunyai counterpart dengan beberapa universitas di Tanah Air. Sehingga mereka bisa menjadi top 100, setidaknya di level regional,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta, Minggu (25/08/2019).

Menperin mencontohkan, The University of Melbourne misalnya, bisa menjadi rekanan bagi universitas-universitas di Indonesia. “Melbourne University sekarang ada di peringkat ke-33 dunia. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong capacity building bagi sejumlah universitas yang ada di Indonesia,” tutur Airlangga.

Langkah tersebut diambil dari peluang momentum bonus demografi yang akan dinikmati Indonesia, terutama pada masa puncak di periode 2020-2024. Karena itu, lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan perlu terus didorong untuk melakukan pembenahan secara besar-besaran agar mampu menghadapi perubahan dari beragam aspek. “Kita butuh SDM yang terampil dan mampu menguasai ilmu pengetahuan masa kini dan masa depan,” imbuh Airlangga.

Guna menghasilkan inovasi yang sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi terkini, dibutuhkan peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan. Hal ini bisa diwujudkan. Salah satunya melalui hasil kolaborasi antara akademisi Indonesia dengan akademisi top dunia.

“Dengan demikian, nantinya diharapkan mampu mendorong semakin banyak pelajar Indonesia untuk ikut bekolaborasi dalam menimba ilmu di luar negeri, serta memberi izin universitas atau politeknik dari luar negeri untuk beroperasi di kawasan ekonomi khusus. Ini yang akan kami rencanakan,” papar Airlangga.

Selain itu, Airlangga mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan strategi dalam memasuki era industri 4.0 melalui implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. Aspirasi besarnya adalah menjadikan Indonesia masuk jajaran 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.

“Dengan peta jalan tersebut, diharapkan akan mampu meningkatkan produktivitas, Research and Development (RnD), inovasi, sekaligus untuk mendorong sektor manufaktur berkontribusi hingga 25% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional,” terang Airlangga.

Editor: Sigit Kurniawan

Related