Indonesia Bisa Belajar dari Thailand dalam Menata Logistik

marketeers article
Production, transportation, delivery of cargo. People. Infographics. Forklift. Map. Vector illustration

Indonesia merupakan negara paling unik sekaligus komplek sedunia bila dilihat dari bentang geografisnya. Merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil, sekitar 13.508 pulau. Dan, memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda lantaran karakter wilayahnya beda pula.

Dengan geografri seperti itu, tentunya masalah transportasi dan logistik haruslah menjadi topik utama dalam membangun. Untuk transportasi orang, sepertinya bisa lebih mudah diselesaikan lantaran bisa menggunakan transportasi udara. Namun, bagaimana dengan urusan logistik?

Bisa dikatakan negara ini baru benar-benar memikirkan masalah ini dalam beberapa tahun ini. Pemerintahan Joko Widodo telah merumuskan konsep Tol Laut yang akan menghubungkan seluruh wilayah di negara ini lewat laut. Hanya saja itu belum cukup, lantaran tetap dibutuhkan sebuah sistem logistik nasional.

“Lebih aneh lagi, dengan kompleksitas yang tidak ada di negara lain, Indonesia tidak ada kementerian atau lembaga setingkatnya yang menaungi urusan logistik. Undang-undang yang mengatur logistik dan supply chain juga belum ada,” kata Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Asosiasi Logisitik dan Forwarder Indonesia (ALFI) di acara MarkPlus Center for Logistic.

Yukki menambahkan Indonesia perlu belajar dari Thailand. Meskipun geografisnya tidak seperti Indonesia, negara ini bisa melakukan lompatan signifikan dalam menangani logistik. Prosesnya dimulai saat PM Thaksin Shinawatra mulai menjabat. Ketika itu, ia langsung mendirikan lembaga ad hoc yang bertujuan merumuskan semua hal terkait logistik.

Ia menambahkan, lembaga ini hanya diberi waktu 2 tahun untuk menyelesaikan beberapa hal. Di antaranya, menentukan sistem logistik nasional, membuat undang-undang tentang logistik, dan menunjuk atau mengkonsep kementerian yang akan menaungi logistik. “Tim ini dipimpin oleh deputi  perdana menteri yang bertanggung jawab langsung ke perdana menteri,” cerita Yukki.

Bagaimana dengan Indonesia? Sejauh ini sudah ada konsep tentang sistem logistik nasional, namun belum ada praktiknya. Sampai kapan lagi?

    Related