Indonesia Destinasi Terfavorit untuk Nomadic Tourism

marketeers article

Belakangan ini, tren nomadic tourism semakin menguat. Apalagi, Kementerian Pariwisata mendukung sepenuhnya pengembangan wisata model ini. Mengingat Indonesia memiliki potensi besar menjadi surga nomadic tourism.

Tapi, apa itu nomadic tourism? Bermula dari kata nomadic atau nomad dalam Bahasa Indonesia yang bermakna orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal menetap. Orang-orang yang berkelana dari satu tempat ke tempat lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sebagai pengganti rumah, mereka menggunakan karavan atau tenda untuk tinggal.

Ketika diaplikasikan dalam dunia pariwisata, maka yang ditawarkan adalah gaya hidup di sebuah tenda, karavan, atau yang sifatnya nonpermanen properti lainnya. Tapi, itu saja tentunya tidak cukup untuk menarik orang. Harus ada daya tarik lainnya, bisa berupa alam yang indah atau bisa pula sebuah aktivitas yang memberikan pengalaman baru dan jarang ditemui.

Kalau Anda pernah mendengar atau bahkan merasakan glamping (glamour camping), ini adalah salah satu model dalam nomadic tourism. Tidak hanya glamping, ada pula amenities lain yang wujudnya tidak konvensional layaknya hotel, namun memberikan layanan sekelas hotel.

Sejauh mana potensi Indonesia dalam pengembangan wisata model ini? Menurut Muhammad Syirazi dari Tim Percepataan Nomadic Tourism, sekarang ini Indonesia menjadi destinasi nomor satu untuk nomadic tourism di dunia.  “Wisawatawan mancanegara (wisman) rela merogoh kantong untuk merasakan experience dalam nomadic tourism di negara ini,” katanya di acara Jakarta Marketing Week (JMW) 2018.

Menurutnya, kunci untuk mengembangkan nomadic tourism ini ada tiga, yakni access, ammenities, dan attraction. Mengenai access ini terkait dengan sarana pendukung di sekitaran lokasi, seperti internet, rumah sakit, dan lainnya. Lalu, ammenities adalah inti dari destinasi nomadic tourism tersebut, apakah berupa caravan, tenda, atau bangunan menarik lainnya yang berada di lingkungan yang menarik.

Terakhir, attraction adalah aktivitas unik dan khas yang memberikan experience bagi para wistawatan. Ada banyak hal di Indonesia yang bisa ditawarkan, seperti pengalaman menderes kelapa dari memetik hingga proses membuatnya menjadi gula merah. “Di sinilah, kita bisa memberdayakan komunitas lokal,” tambahnya.

Menurut Syirazi, saat ini nomadic tourism masih menyasar wisatawan mancanegara. Segmennya terbagi tiga, yakni millenial nomad yang haus melihat dunia yang instagramabble. Kemudian, luxurious nomad untuk mereka yang ingin mengembara dan sejenak melupakan kesibukan di perkotaan. Dan, digital nomad adalah mereka yang ingin menetap untuk masa tertentu di satu tempat sembari bekerja.

“Sekarang ini, luxurious nomad yang sedang kami kembangkan agar para provider bisa membiasakan diri memberikan layanan sekelas hotel bintang lima. Di sisi lain, supaya dampaknya bisa langsung dirasakan provider dan komunitas. Sebab para penyuka luxurios nomad ini rela mengeluarkan ratusan dollar untuk menginap semalam. Ini menjadi quick win kami sekarang ini,” pungkasnya.

    Related