Indonesia Masih Butuh Banyak Tenaga Kerja Ahli

marketeers article
43779170 asian worker in factory at metal skip machine putting work piece in

Banyak perusahaan yang percaya bahwa tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM) adalah aset yang penting bagi perusahaan apalagi di era yang semakin kompetitif seperti sekarang ini. Sayangnya, Indonesia masih kekurangan tenaga berkeahlian untuk menjawab kebutuhan perusahaan-perusahaan di Tanah Air.

Hal ini tengah menjadi perhatian Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Kemenaker pun mengajak para pengusaha untuk berinvestasi di sektor SDM ini. Tujuannya, agar tenaga kerja di Tanah Air semakin banyak yang memiliki daya saing global.

“Kita sudah masuk ke era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang di dalamnya terjadi arus bebas tenaga kerja. Di sisi lain, negara kita memiliki modal yang sangat kuat dengan menjadi pemilik 40% (255 juta) populasi di ASEAN dan bonus demografi di masa depan. Dari sini, Indonesia memiliki posisi tawar global jika SDM-nya berkualitas,” terang Heri Sudarmanto, Sekretaris Jenderal Kemenaker saat Bincang Perspektif Trakindo di kantornya di Jakarta, Selasa (20/6/2017)

Hery melanjutkan, investasi di bidang SDM pun menjadi sangat penting dalam peningkatan kualitas SDM di Indonesia. Hal ini juga bertujuan untuk mendukung keberhasilan pembangunan nasional serta menghadapi kompetisi setelah penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Indonesia sendiri diprediksi menjadi negara dengan ekonomi terbesar nomor tujuh dengan syarat harus memiliki 113 juta pekerja berkeahlian. Saat ini, Indonesia baru memiliki sekitar 50 juta tenaga kerja berkeahlian.

Sebab itu, pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja merupakan bagian penting dari investasi sdm Indonesia yang berkualitas. “Kami berharap sektor-sektor usaha termasuk BUMN dan swasta, bekerja sama semakin erat dalam upaya peningkatan kompetensi tenaga kerja dan pemenuhan kebutuhan industri di Indonesia,” lanjut Hery.

Menurutnya, kompetensi sdm menjadi syarat mutkak untuk bersaing di semua level tingkatan profesi. Tantangan untuk Indonesia adalah soal kualitas tenaga kerja. Harus ada strategi yang tepat untuk peningkatan kualitas SDM. Dan, berinvestasi di sektor ini adalah salah satu solusinya.

Sependapat dengan Hery, Haris Mustarto, Human Capital Division Head PT Trakindo Utama juga menilai penting sebuah kualitas dari SDM. Hal ini pun terus dibangun di kubu Trakindo sebagai distributor alat berat Caterpillar.

“Menyadari pentingnya peningkatan kualitas teknisi dan operator alat berat, kami berperan aktif dalam peningkatan kompetensi sdm terampil di bidang alat berat. Kami memiliki pelatihan bagi para teknisi seperti Technician Development Program untuk pengembangan keahlian dan kompetensi serta peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan,” ujar Haris.

Selain itu, profesi teknisi di Trakindo juga memiliki standar kompetensi tertentu yang harus dipenuhi agar mampu menyelesaikan berbagai pekerjaan pada alat-alat berat Caterpillar yang berbeda jenis dan kapasitasnya. Ada 50 kompetensi umum yang wajib dimiliki oleh teknisi Trakindo, antara lain remove & install component, unit inspection, preventive maintenance, disassemble & assemble, testing & adjusting, diagnosis & analysis, trouble shooting, serta keahlian komunikasi dan presentasi.

“Kompetensi atas pengoperasian dan perawatan alat berat yang tepat akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan, termasuk di industri pertambangan,” tutup Haris.

Editor: Sigit Kurniawan

Related