Indonesia Tawarkan Kerja Sama Paket Lengkap ke Sri Lanka

marketeers article

Indonesia menjadi salah satu pemain industri manufaktur sarana kereta api terbesar di Asia Tenggara. Tak hanya mampu memenuhi pesanan pasar domestik, Indonesia juga mampu memasok kebutuhan sejumlah negara berkembang dan kawasan regional. Tak heran jika Indonesia kemudian menawarkan kerja sama Paket Lengkap kepada Sri Lanka guna membangun fasilitas dan infrastruktur negara tersebut.

Tak hanya untuk menjual gerbong kereta api saja, Indonesia juga menawarkan pembuatan sistem persinyalan, rel, hingga depot dan stasiun.

Dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe di sela perhelatan World Economic Forum (WEF) on ASEAN di Hanoi, Vietnam juga dibahas mengenai tindak lanjut dari rencana Sri Lanka membeli 60 gerbong kereta api produksi PT INKA.

“Kami terus memacu industri perkeretaapian nasional agar dapat menguasai pasar domestik dan semakin berperan dalam supply chain industri perkeretaapian untuk pasar global. Untuk itu, Kementerian Perindustrian telah mendorong PT INKA agar terus melakukan kegiatan pembinaan terhadap industri komponen berskala kecil dan menengah sehingga mampu menghasilkan produk yang mutunya sesuai standar dan bisa digunakan dalam industri perkeretaapian,” ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (13/09/2018).

Ia melanjutkan, industri penunjang kereta api di dalam negeri sudah mampu memproduksi sekitar 70% dari total kebutuhan komponen, termasuk rangka kereta api. “Kami berharap dalam dua sampai tiga tahun ke depan, industrinya mampu sampai 80% dari jumlah kebutuhan,” jelas Airlangga.

Guna memacu industri ini,  rangkaian kerja sama bisnis dan promosi digalakan untuk meningkatkan akses pasar ke negara-negara yang memiliki potensi pasar cukup besar, terutama di kawasan Asia seperti Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, Zambia, Nigeria dan Mesir.

Sebelumnya, PT INKA berhasil menembus pasar ekspor Bangladesh dengan memproduksi 100 kereta penumpang Meter Gauge (MG) dan 50 kereta penumpang Broad Gauge (BG) untuk Bangladesh Railway Company.

Editor: Sigit Kurniawan

Related