Industri Finansial Jadi Target Utama Serangan Online

marketeers article
30207389 silhouette of a hacker uses a command on graphic user interface

Serangan online menjadi salah satu risiko bagi manusia di era digital. Sebab itu, mengetahui dan memetakan serangan tersebut menjadi langkah yang tak boleh dianggap enteng. Verisign baru saja merilis Laporan Tren DDos Kuartal Kedua (Q2) 2018, yang memberikan gambaran unik akan tren serangan online, melalui pengamatan dan temuan yang diperoleh dari pelaksanaan mitigasi serangan Distributed Denial of Service (DDoS) atas nama Layanan Proteksi DDos Verisign atau Verisign DDos Protection Services.

Verisign melihat 52 persen dari serangan DDoS yang dimitigasi pada kuartal kedua 2018 menggunakan lebih dari satu jenis serangan. Terjadi peningkatan jumlah serangan sebesar 35 persen, dan terdapat 49 persen penurunan ukuran puncak serangan apabila dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2018; tetapi, ukuran puncak serangan mengalami peningkatan sebesar 111 persen dari tahun ke tahun.

Volumetrik terbesar dari serangan DDoS yang diamati oleh Verisign pada kuartal kedua 2018 adalah banjir fragment User Datagram Protocol (UDP) yang memuncak sekitar 42 Gbps dan sekitar 3,5 juta paket per detik (Mpps) dan berlangsung selama sekitar tiga jam. Serangan DDoS dengan intensitas tertinggi yang diamati oleh Verisign di Q2 2018 adalah serangan multi-vektor yang mencapai puncaknya pada sekitar 38 Gbps dan 4,7 Mpps dan berlangsung selama sekitar dua jam.

Selain itu, industri finansial, yang mewakili 43 persen dari keseluruhan aktivitas mitigasi, adalah industri yang paling sering menjadi target incaran pada kuartal kedua 2018. Industri IT/Cloud/SaaS merupakan industri yang mengalami serangan DDoS terbanyak kedua mewakili 37 persen dari aktivitas mitigasi, diikuti oleh industri media dan entertainment yang mewakili 20 persen dari aktivitas mitigasi.

Related