Nilai Industri Game di Indonesia Mencapai Rp 11 Triliun

marketeers article
31187673 moscow, russia august 26, 2014: real racing 3 game for android on your smartphone htc. real racing 3 game for mobile devices in the genre of road racing simulator.

Bicara soal aplikasi digital biasanya langsung mengarah platform seperti media sosial, e-commerce, sampai transportasi. Segmen game biasanya dilupakan karena tidak semua orang memainkannya di smartphone. Tapi jangan salah, secara industri angkanya terbilang besar.

“Kalau kita bicara industri kreatif, game termasuk salah satunya. Industri kreatif termasuk digital juga. Di Indonesia besarnya mencapai US$ 841,8 juta per tahun berdasarkan data Januari 2017 atau sekitar Rp 11,3 triliun. Tahun sebelumnya US$ 598. Artinya, industri ini di Indonesia naik 40%,” ujar Deputi Bidang UKM dan Koperasi Kementerian Koordinator Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin di acara Indonesia Technology Forum di Jakarta pada Kamis (19/1/2017).

Itu menjadikan Indonesia sebagai pasar game terbesar di Asia Tenggara. Tidak heran sebenarnya karena selain bertebaran startup di sektor e-commerce sampai media sosial, aplikasi-aplikasi game pun kini bertebaran. Salah satu pendorongnya adalah usia muda di Indonesia mencapai lebih dari 25% jumlah penduduk.

Penetrasi internet Indonesia sudah lebih dari setengah populasi atau sekitar 51,8%. Dengan industri game saja sudah besar, seharusnya industri digital lain pun jauh lebih masif. Di industri perbankan misalnya, saat ini pemakai akun bank hanya 36% saja. Padahal pemerintah menargetkan untuk mengakunbankan masyarakat Indonesia sebesar 70% populasi pada 2019.

“Akses ke perbankan memang tergolong rendah. Tapi, sekarang lewat platform digital seperti fintech bisa, terutama untuk konsep e-money. Teknologi ini lebih bisa menjangkau banyak masyarakat karena penetrasi internet sudah tinggi. Dari situ akses untuk menjembatani ke sektor perbankan seharusnya bisa lebih mudah,” sambung Rudy.

Berdasarkan data yang dibagi langsung oleh Rudy, industri keuangan digital khususnya e-money mampu menghasilkan sekitar Rp5,8 triliun pada 2015.

    Related