Industri Otomotif Tumbuh, Laba Bersih Adira Finance Naik 24%

marketeers article

Hingga kuartal III tahun ini, Adira Finance berhasil membukukan kinerja yang positif seiiring membaiknya industri otomotif. Laba bersih Adira Finance berhasil mencapai Rp 1,35 triliun. Pencapaian ini tumbuh hingga 24% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan pembiayaan baru pada kendaraan bermotor, baik roda dua dan empat. Kedua segmen ini memberikan kontribuso kuat pada pertumbuhan pembiayaan Adira Finance secara keseluruhan.

“Hingga sembilan bulan pertama tahun ini, Adira Finance berhasil membukukan pembiayaan baru hingga Rp 28,2 triliun. Naik sebesar 19% dibanding periode yang sama tahun lalu. Total piutang pembiayaan yang dikelola pun meningkat 12% menjadi Rp 49,7 triliun,” kata I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan  Adira Finance, hari ini saat berbincang dengan media (29/10/2018).

Ia menambahkan, secara keseluruhan pembiayaan mobil tumbuh hingga 28% pada kuartal III ini dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Pencapaian ini ditopang oleh pembiayaan mobil baru yang meningkat menjadi Rp 4,7 triliun. Naik hingga 34% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan pembiayaan mobil ini seiiring dengan membaiknya penjualan mobil nasional yang hingga kuartal III tahun ini tumbuh sekitar 6,8%. Penjualan mobil  hingga akhir September 2018 di angka 857 unit. Dari pembiayaan mobil baru ini, kucuran kredit Adira Finance untuk mobil komersial tumbuh 37%, sedangkan untuk mobil penumpang naik 22%. Sedangkan untuk pembiayaan mobil bekas naik sebesar 20%

Lalu, pada pembiayaan kendaraan roda dua, Adira Finance juga membukukan pertumbuhan hingga 20%, menjadi Rp 10,3 triliun. Pencapain pada segmen sepeda motor ini terbilang bagus, mengingat pada tahun-tahun sebelumnya relatif flat. Hingga September 2018, penjualan motor nasional mencapai 4,7 juta unit. Khusus untuk pembiayaan non-otomotif, Adira Finance berhasil mengucurka hingga Rp 1,8 triliun.

“Peningkatan pembiayaan baru yang kokoh ini juga mendorong pertumbuhan pendapatan bunga menjadi Rp 8 triliun. Naik 12% dibanding periode yang sama tahun lalu. Selanjutnya, dari sisi Non-Performing Loan (NPL), kami juga berhasil menekan hingga level 1,95%,” terang Made.

Hingga akhir tahun 2018, Adira Finance masih optimistis bisa meraih target yang ditetapkan di awal tahun, yakni tumbuh 5-10%. Sejauh ini, perusahaan pembiayaan ini juga masih yakin meraih pertumbuhan pembiayaan baru hingga 19%.

    Related