P&G Optimistis Industri Sampo Indonesia Tak Surut

marketeers article
25775159 beautiful woman washing her hair in hairsalon

Produsen merek-merek sampo ternama, P&G optimistis bahwa industri sampo di Indonesia tidak akan mengalami penurunan. Meskipun beberapa sektor ritel dan consumer goods mengalami penurunan, P&G menilai bahwa hal yang sama tidak akan dialami oleh industri sampo.

Menurut Febrina Herlambang, Brand Communication Manager P&G Indonesia, sampo merupakan barang kebutuhan sehari-hari, layaknya sebuah produk sabun. “Kebutuhan konsumen itu ada karena setiap hari orang membersihkan rambutnya dengan produk yang tepat,” ujar Febrina.

Kunci yang dilakukan oleh P&G adalah dengan memberikan varian brand sampo yang tepat sesuai dengan kebutuhan dari permasalahan rambut dari tiap konsumennya. Setiap produk sampo yang dimiliki oleh P&G memiliki spesialisasi khusus yang dapat membantu konsumen memecahkan permasalahan rambut.

Misalnya, untuk kalangan pria, P&G di Indonesia memiliki produk dengan nama Head & Shoulders. Produk ini memiliki alasan tersendiri mengapa untuk pasar di Indonesia fokus kepada target konsumen dari kalangan pria.

“Pria di Indonesia itu berbeda dengan pria di Jepang atau Korea. Pria di sana itu suka untuk mewarnai rambut dan bonding rambut. Kalau pria di Indonesia itu tidak melakukan hal seperti itu. Mereka ini rambutnya pendek serta lebih sering terkena panas, keringat, dan debu jalanan. Sebab itu, kami fokus di pria,” ujar Febrina.

Sementara itu untuk kalangan perempuan, P&G memiliki brand seperti Pantene dan Rejoice. Pantene ditujukan kepada kalangan perempuan yang memiliki kebiasaan untuk mewarnai rambut, mencatok, dan mem-blow rambutnya. Kebiasaan ini membuat permasalahan rambut yang biasa dialami terdapat pada batang rambut.

Baru-baru ini, Rejoice meluncurkan produk Rejoice 3-1 yang ditujukan kepada kalangan perempuan yang menggunakan hijab. Febrina menambahkan bahwasanya tidak ada satu sampo yang bisa menyelesaikan semua masalah rambut, konsumen harus memilih produk yang tepat.

“Saat ini, orang semakin melihat dan memperhatikan penampilan. Kami yakin setiap orang ingin memiliki rambut yang sehat. Secara industri kami optimistis dan tidak akan turun karena pasarnya selalu ada,” tutup Febrina.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related