Ingin Punya Saham Apple? Simak Kolaborasi Schroders dan KEB Hana

marketeers article

Kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump diprediksi akan membawa angin segar bagi perekonomian Amerika Serikat. Kondisi itu pun mengakibatkan banyak investor melirik kembali bursa saham Negeri Uwak Sam. Maklum, indeks saham acuan Dow Jones Industrial Average (DJIA) terus mencetak rekor dari waktu ke waktu. “Itulah mengapa kami merilis Schroders Global Sharia Equity Fund. Di sini, kami bekerja sama dengan KEB Hana Bank sebagai agen penjual,” kata Michael T. Tjoajadi, CEO Schroders Investment Management.

Kerjasama ini pun menjadi kolaborasi dua raksasa keuangan dunia. Yaitu antara Schroders, perusahaan asal London yang berdiri sejak tahun 1804, sekaligus Manajer Investasi terbesar di Indonesia dengan KEB Hana, salah satu perbankan terbesar di Korea Selatan.

Michael menjelaskan, Schroders Global Sharia Equity Fund adalah reksa dana dengan mata uang dollar AS yang akan menginvestasikan portofolionya di bursa saham dunia. “Jadi, investasi dalam bentuk dollar AS, akan kami investasikan di bursa luar negeri dalam dollar AS, return-nya pun dalam dollar AS. Kami sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun lalu,” katanya.

Jangka Panjang, Strategi Schroders

Lantas di bursa saham mana saja Schroders akan menginvestasikan dana nasabah? Nantinya Schroders akan menginvestasikan 66% dana itu ke bursa saham Amerika. Sedangkan 16,7% akan dialokasikan ke bursa Eropa, yang setengahnya berada di Swiss. Sisanya akan disebar ke berbagai bursa saham lain, seperti Jepang, Inggris, dan Asia.

Untuk Amerika Serikat, Schroders akan menggunakan indeks acuan Dow Jones Islamic Market yang memiliki kapitalisasi pasar US$ 22,75 triliun. “Di dalamnya ada 2.600 saham. Kami akan memilih 100-150 saham saja,” katanya.

Beberapa saham yang akan menjadi portofolio Schroders adalah saham Apple, IBM, Johnson & Johnson, Nestle, Roche. Secara sektor, Schroders akan menempatkan 27% dana pada perusahaan teknologi, 18%an pada perusahaan kesehatan, dan industri sekitar 13%an. Michael mengatakan, Schroders akan mencari saham-saham yang memiliki prospek baik dengan volatilias rendah. Di sini, Schroders tidak melakukan perdagangan saham harian, melainkan investasi jangka panjang.

“Semua orang punya produk Apple. Ibu-ibu banyak yang memakai produk Johnson & Johnson. Tapi kita tidak bisa berinvestasi di perusahaan itu. Celah inilah yang ingin dihadirkan Schroders. Kami mengincar saham dari perusahaan yang produknya ada di mana-mana, bukan jago kandang,” kata Michael.

Martin Lee, President Director Bank KEB Hana mengatakan, kerjasama ini sesuai dengan visi KEB Hana Bank sebagai best customer focused bank. Bahkan, Martin menyebutkan bahwa KEB Hana akan segera menjadi bank buku III. “Hal ini menjadikan bisnis kami akan semakin terdiversifikasi. Kolaborasi ini akan membantu bisnis kami ke depannya,” kata Martin.

Related