Ini Alasan BCA Belum Integrasikan Rekening Bank dengan Sakuku

marketeers article

Aplikasi digital keuangan memang sudah seharusnya dimiliki oleh institusi terkait agar transaksi finansial semakin mudah. Semisal perbankan, di mana bank-bank sekarang sudah mulai memiliki berbagai aplikasi agar transaksi nasabah mereka semakin simpel dan bisa dioperasikan lewat smartphone mereka.

Salah satu yang gencar menawarkan aplikasi mobile finansial mereka adalah BCA. Baru satu tahun lalu dirilis aplikasi bernama Sakuku yang memungkinkan pengguna menyimpan uang secara digital, transfer, sampai berbelanja dari pulsa sampai belanja di merchant-merchant pilihan. Singkatnya Sakuku membuat seseorang tidak perlu membawa uang lagi karena sudah tersimpan secara digital dan akan berkurang jika terjadi transaksi pembelian.

Namun masalahnya bukan hanya BCA saja yang merilis aplikasi atau platform dompet digital bermacam fungsi. Sebut saja GO-JEK sekarang memiliki fitur GO-PAY, Telkomsel dengan T-Cash, dan Indosat dengan Dompetku. Artinya aplikasi keuangan bukan hanya monopoli perbankan, karena brand di luar sektor finansial pun gencar menciptakan aplikasi sejenis, belum termasuk startup financial technology yang mulai bertebaran seperti DOKU.

“Diferensiasi kami adalah bukan nasabah BCA pun bisa gunakan Sakuku. Tanpa perlu registrasi dulu ke kantor cabang terdekat. Tujuannya adalah menggaet anak muda generasi millenials agar nyaman menggunakan aplikasi BCA dan terus menjadi nasabah. Yang belum jadi nasabah pun akan terdorong menjadi nasabah,” ujar salah satu tim pengembang aplikasi Sakuku BCA Charles Buntoro di Jakarta pada Rabu (21/12/2016).

Namun yang cukup membingungkan adalah selain Sakuku BCA sudah lama memiliki aplikasi smartphone lain bernama BCA Mobile. Fungsinya juga hampir mirip-mirip dengan Sakuku. Namun, BCA Mobile minus kemampuan untuk berbelanja. Lalu kenapa tidak menyempurnakan BCA Mobile dengan fitur dan teknologi Sakuku, sehingga konsumen tidak bingung dalam penggunaan aplikasi berbasis mobile milik BCA.

Selain itu, andai diintegrasikan dengan BCA Mobile yang tersambung dengan rekening bank nasabah, tentu transaksi akan jauh lebih mudah. “Ini soal segmen. Sakuku ingin menggaet anak muda baik punya rekening BCA atau tidak. Karena punya rekening terutama untuk mereka yang masih sekolah kan sulit. Jadi, kami rangsang mereka pakai aplikasi yang bisa digunakan untuk belanja sampai split bill. Tujuannya gaya hidup. Lewat Sakuku mereka bisa punya uang digital walau terbatas,” ungkap Charles.

Tunggu Tanggal Mainnya

Soal integrasi dengan BCA Mobile yang tersambung ke rekening juga ada masalah regulasi harus dihadapi. Pemerintah hanya memperbolehkan aplikasi seperti Sakuku untuk mengisi maksimal Rp 20 juta dalam sebulan. Artinya, akan sulit tersambung ke rekening bank karena banyak nasabah punya kepemilikan rekening di atas angka tersebut. Sementara, BCA Mobile tersambung ke rekening karena harus melakukan registrasi dan persetujuan ke kantor BCA terlebih dahulu sementara Sakuku tidak perlu.

Uang tersimpan dalam Sakuku juga terbatas, di mana untuk pengguna biasa maksimal hanya Rp 1 juta saja. Sementara, pengguna dengan status Sakuku Plus bisa memiliki uang sampai maksimal Rp 10 juta. Karena tidak terintegrasi dengan rekening bank, maka pengisiannya pun harus lewat ATM atau mobile transfer.

“Sakuku bisa dianalogikan sebagai kartu Flash namun berbentuk aplikasi mobile,” sambung Charles.

Jadi boleh dikatakan, Sakuku sudah lebih modern dengan berbagai fiturnya termasuk belanja, namun tidak terintegrasi dengan rekening. Sementara, BCA Mobile terintegrasi namun tidak selengkap fitur di Sakuku termasuk belanja. Walau begitu BCA mengklaim sudah memiliki 159 ribu user di mana merchant sudah bekerja sama mencapai 283. Pengguna Sakuku bisa berbelanja di 1.200 outlet di 37 kota.

“Target kami dua kali lipat untuk user pada 2017. Nah, bicara soal integrasi antara rekening, BCA Mobile, maupun Sakuku, kami memang berencana menghadirkan fitur untuk belanja di BCA Mobile. Tunggu saja tanggal mainnya,” tutup Charles.

Editor: Sigit Kurniawan

    Related