Alasan Mitsubishi Motors Corporation Bangun Pabrik di Indonesia

marketeers article

Mitsubishi Motors Corporation (MMC) telah meresmikan pabrik manufaktur baru di Indonesia. Investasi dari pabrik ini mencapai 65 miliar Yen atau US$ 565 juta. Pabrik ini memiliki kapasitas penuh hingga 160 ribu per tahun dan mempekerjakan 3.000 orang.

Pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri GIIC,  Deltamas, Cikarang dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo ini mulai beroperasi setelah proses pembangunan yang berlangsung selama 2 tahun. MMKl merupakan pabrik yang didirikan bersama oleh MMC, Mitsubishi Corporation (MC), dan PT Krama Yudha (KY) sebagai mitra di Indonesia. Pabrik ini akan mulai memproduksi Sport Uilty vehicle (SUV) MMC yang sangat populer, Pajero sport, kemudian dilanjutkan oleh MPV 7-seater baru dan kendaraan niaga ringan Colt L300.

“Fasilitas perakitan Bekasi merupakan bentuk upaya kami untuk menjadi pemimpin pasar di Indonesia. Terlebih, kami sudah 45 tahun hadir di Indonesia. Pabrik ini akan memproduksi kendaraan best-selling Pajero Sport dan MPV baru untuk memenuhi permintaan akan kendaraan penumpang berkualitas tinggi, tangguh dan dapat diandalkan,” kata Osamu Masuko, CEO MMC.

Ia menambahkan, Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia memiliki pasar yang sangat besar. Permintaan pun diprediksi semakin tinggi seiiring dengan pertumbuhan ekonomi di negara ini. Di sisi lain, rasio kepemilikan kendaraan bermotor di negara ini masih di angka 78 unit per 1 orang. Angka ini tertinggal dari Tiongkok dan kurang dari setengah dari rasio kepemilikan di Thailand.

Carlos Ghosn, Chairman of MMC and the Renault-Nissan Alliance, mengatakan pabrik ini merupakan representasi kepercayaan aliansi ini di Indonesia. Selain itu, pembangunan pabrik ini akan memperkuat posisi aliansi tiga raksasa otomotif global ini di setiap pasar yang mereka masuki, terlebih di Kawasan ASEAN.

“Pengembangan bisnis MMC di Indonesia merupakan kelanjutan dari investasi untuk penambahan kapasitas produksi di Thailand dan Filipina dalam beberapa tahun terakhir. Menjadi bagian dari pembangunan jangka panjang di wilayah ASEAN,” tambah Carlos.

    Related