Ini Dia Cara Blue Band Edukasi Soal Gizi

marketeers article

Blue Band sebagai salah merek margarin terus mengkampanyekan pentingnya asupan gizi bagi anak-anak. Mengingat, anak-anak ini akan memiliki peran penting di masa mendatang. Untuk itu, Blue Band secara konsisten terus mengedukasi masyarakat luas untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, seperti mengkonsumsi Omega 3 dan 6.

“47% orang Indonesia masih mengkonsumsi sarapan dengan kualitas gizi yang tidak baik. Sebab itu, kami memberikan edukasi ke sekolah dengan memanfaatkan momentum Pekan Sarapan Nasional yang akan berlangsung pada 14-20 Februari 2015 mendatang,” kata Johan Mantik, Brand Manager Blue Band dalam peluncuran Blue Band Serbaguna di SDN 01 Menteng, Jakarta, Kamis (12/2/2015).

Kampanye Blue Band ini sudah dilakukan secara rutin sejak tahun 2012. Untuk kampanye tahun ini, Blue Band memberikan edukasi ke 21 sekolah di Jakarta. Di antaranya, sekolah dasar di Manggarai, Duri Pulo, Gandaria, dan Palmerah. Jadi, Blue Band melakukan kegiatan sarapan bersama serentak di sekolah-sekolah tersebut dan memberikan edukasi mengenai pentingnya sarapan bergizi ke kelas-kelas.

Selain itu, Blue band mengajak para Ibu untuk menebarkan inspirasi resep melalui media digital, yaitu Facebook atau website www.blueband.co.id.  “Biasanya, anak-anak tidak sarapan karena mereka tidak nafsu makan dan makanan yang disajikan itu-itu saja. Maka, kami menghadirkan variasi sarapan lewat Facebook dan website yang bisa disajikan tidak lebih dari 10 menit. Jadi, tidak ada lagi alasan untuk tidak sarapan dengan gizi yang cukup,” kata Johan.

Tidak hanya mengedukasi anak dan orangtua, Blue Band bekerjasama dengan Ratna Djuwita, ahli gizi kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia untuk melakukan riset mengenai konsumsi Omega 3 dan 6 pada anak Indonesia. Riset ini melibatkan 40 ribu anak di 13 provinsi. Riset ini merupakan bagian dari rangkaian peluncuran Blue Band Serbaguna baru.

“Saat ini, penelitian masih dalam tahap finalisasi, namun data-data yang tersedia mengindikasikan bahwa masih banyak anak Indonesia yang mengalami kekurangan asupan Omega 3 dan 6 setiap harinya. Riset ini dijadwalkan akan selesai Maret 2015 dan akan dipaparkan kepada para praktisi kesehatan, seperti dokter gizi, dokter anak, dan dokter umum melalui simposium ilmiah,” kata Marina Pergiwati, R&D Director SEAA (South East Asia Australia). 

Related