Ini Dia Sepuluh Masalah di Jakarta Yang Paling Banyak Dikeluhkan

marketeers article
44825231 jakarta, indonesia october 21, 2014: the national monument is a 132m tower in the centre of merdeka square, jakarta, symbolizing the fight for indonesia.

Pemilihan Gubernur Jakarta tahap kedua akan segera berlangsung. Nampaknya siapa pun yang terpilih nanti harus mampu mengatasi beragam masalah yang masih terjadi di Jakarta. Layanan portal aduan, Qlue, merilis data sepuluh masalah di Jakarta yang paling banyak dilaporkan oleh warga Jakarta dalam tiga bulan pertama tahun 2017.

Sepuluh permasalahan tersebut adalah sampah, parkir liar, iklan liar, pelanggaran fasilitas umum, jalan rusak, kaki lima liar, macet, penerangan jalan umum, dan banjir. Pemerintah Provinsi Jakarta didukung oleh Aplikasi Qlue untuk mengaplikasikan sistem Smart City sehingga memungkinkan para petugas dinasnya merespon dan menindaklanjuti laporan warga yang masuk.

Selama kuartal satu tahun 2017 ini,  Pemerintah Provinsi Jakarta berhasil menyelesaikan 94.8% laporan sampah, 87.1% laporan iklan liar, 83.3% laporan banjir, 71.3% laporan pelanggaran, 68%  laporan kemacetan, 66.7% laporan fasilitas umum, 66.6% laporan penerangan jalan, 59.6% laporan parkir liar, 59% laporan jalan rusak, dan 44.3%  laporan kaki lima liar.

Data laporan ini diterima oleh pemerintah setiap tiga bulan sekali sebagai salah satu bahan evaluasi kinerja aparat pemerintah. Di samping itu, masyarakat juga dapat menilai kinerja aparat pemerintah yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kepercayaan terhadap birokrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Data yang kami rilis ini merupakan data yang didapatkan dari sistem Qlue sesuai dengan formula penilaian dari Jakarta Smart City. Kami merilis data ini secara rutin (tiga bulan sekali) sebagai bentuk pertanggung jawaban kami kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta yang bersedia mewujudkan keterbukaan dan transparansi kinerja,” ungkap Ivan Tigana, Chief of Marketing and Sales Qlue Indonesia.

Menurut Ivan, data ini juga ditujukan kepada masyarakat agar dapat memantau, mengawasi, dan menilai kinerja aparat pemerintah terkait pelayanan pemerintah kepada publik.  Qlue berharap bahwa data ranking ini dapat dimaknai dengan baik oleh aparat pemerintah untuk meningkatkan pelayanan bagi warganya atau peningkatan pelayanan pihak swasta kepada pelanggannya.

“Lebih dari itu, data ranking ini juga dapat dimaknai positif oleh masyarakat luas bahwa satu laporan melalui Qlue bermakna untuk membawa perubahan positif bagi kota Jakarta,” imbuhnya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related