Ada insight-insight menarik yang ditemukan oleh MarkPlus Insight terkait survei atas netizen Indonesia pada tahun ini. Menurutnya, jumlah netizen Indonesia pada tahun 2014 mencapai 43 juta. Pada tahun 2015, angka itu meroket menjadi 81,7 juta. Ini pun melebihi prediksi sebelumnya dengan angka 50 juta. Netizen oleh MarkPlus Insight didefinisikan sebagai orang yang mengakses internet selama lebih dari tiga jam sehari.
Lalu, apa yang menjadi kecemasan (anxieties) dari para netizen Indonesia tersebut? Salah satu kecemasan yang ditemukan oleh MarkPlus Insight adalah power bank. Rupanya, power bank saat ini menjadi produik komplemen yang dibutuhkan oleh para netizen. Bahkan, netizen bisa galau bila lupa membawa benda pengisi daya baterai smartphone ini. Di balik ini, tampak kecemasan untuk disconnect dari internet lantaran baterai smartphone yang cenderung cepat habis.
Kecemasan untuk konektivitas berbasis data tersebut oleh MarkPlus Insight disebut dengan “sakau connect.” Orang saat ini merasa “sakau” bila connect dengan internet.
Temuan menarik lagi, kurang pulsa bagi netizen tidak masalah. Asalkan, paket data yang ada di smartphone-nya tidak habis sehingga mereka tetap bisa main WhatsApp, BBM, Facebook, Twitter, dan sebagainya.
Selain itu, riset ini juga menangkap beberapa hasrat dari netizen Indonesia saat ini. Netizen menginginkan koneksi internet yang lebih cepat. Koneksi cepat ini dibutuhkan karena mereka juga berhasrat mendapatkan update informasi yang lebih cepat. Mereka juga menginginkan hidup yang lebih mudah, semudah bertanya kepada Google. Dan, semua itu bisa diakses secara ringkas dalam smartphone mereka.
