Industri aftermarket di Indonesia memasuki tahap yang lebih serius lantaran potensi yang ditawarkan cukup menggiurkan. Hal ini yang menjadi landasan diselenggarakannya AutoPro Indonesia 2017. Bertempat di Pre-function hall A, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pameran AutoPro Indonesia 2017 resmi dibuka oleh Yan Sibarang Tandiele, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
“Pameran ini merupakan ajang yang sangat spesial untuk pasar after market. Pameran ini menjadi yang pertama yang spesifik menggelar produk aftermarket,” jelas Presiden Direktur dari Nine Events, Lia Indriasari, Jakarta (23/02/2017)
Lia melanjutkan, ajang ini lebih diperuntukan untuk para pebisnis dan stakeholder terkait industri aftermarket. Industri ini dinilai besar namun belum ada lembaga yang menaungi dan menghitung berapa besar kue di dalamnya. Dalam pidato pembukaannya, Yan Sibarang Tandiele mengungkapkan apresiasinya terhadap penyelenggaraan AutoPro Indonesia. Ajang ini dipercaya akan memberikan dorongan untuk pertumbuhan pasar auto aftermarket tanah air dan perekonomian Indonesia.
“Industri otomotif adalah industri unggulan yang punya efek meluas yang sangat besar. Bukan hanya membuat mobil dan menjualnya tetapi juga ada bisnis yang sangat besar potensinya, yakni industri aftermarket,” jelas Yan Sibarang.
Yan berharap ajang ini bisa digelar berkala. Selain itu, ia juga berharap para pelaku industri otomotif dapat bersinergi untuk membesarkan ekosistem ini. AutoPro dilihat bisa mengumpulkan para pemain after sales. Jika dilihat, peserta AutoPro Indonesia terdiri atas kategori ban, velg, kaca film, sistem audio-video, aksesoris mobil, lampu-lampu, pelapis interior, anti-karat, car care, detailing and coating, pelumas, hingga ke Agen Pemegang Merek Nasional.
Saat ini tercatat lebih dari 50 merek ternama di Indonesia dan dunia terdaftar mengikuti AutoPro antara lain: Pioneer, V-KOOL, Toyota, Kia, dan lain-lain.
Selain itu, di AutoPro Indonesia 2017 menargetkan 6.000 potential buyers untuk dipertemukan dengan lebih dari 50 brand yang hadir di pameran ini. Pre-Registered buyers hingga pameran ini dibuka tercatat berasal dari Indonesia, Malaysia, Uruguay, sampai Amerika Serikat.