Ini Strategi Johnson’s Baby Memulai E-commerce di 2017

marketeers article

Berada pada kisaran pertumbuhan penjualan sebesar 7%, Johson’s Baby sebagai salah satu produsen produk bayi berupaya memperluas market lewat e-commerce. Beberapa strategi telah disiapkan, salah satunya bermitra bersama e-commerce besar.

Setelah berencana memasuki e-commerce sejak tahun 2015, Johnson’s Baby akan merealisasikannya pada tahun 2017. Marketing Manager Johnson’s Baby Indonesia Bernando Tampubolon di Jakarta, Rabu (24/05/2017) menjelaskan, langkah pertama yang akan dilakukan adalah ber-partnership dengan e-commerce besar. Namun, Johnson’s Baby belum dapat mengungkapkan nama-nama e-commerce besar tersebut.

Menurut Bernando, strategi pemasaran paling efektif dapat dilakukan dengan memposisikan konsumen sebagai fokus utama dari sisi harga, distribusi, dan lainnya. Johnson’s Baby selalu berupaya mencari tahu keinginan dan kemampuan konsumen untuk selanjutnya mengambil kebijakan.

Strategi selanjutnya adalah berupaya menjadi brand yang paling dicari. Seluruh campaign Johnson’s Baby tahun ini diyakini Bernando berfokus untuk mempertahankan posisi Top Brand di Indonesia. Dengan target market utama kalangan millennial moms, Johnson’s Baby menyadari terdapat kondisi psikologis yang berbeda pada kali pertama menjadi seorang ibu, dan ini dapat menjadi peluang yang besar bagi Johnson’s Baby.

“Ketika pertama kali memiliki anak, kondisi psikologis seorang wanita pasti berbeda. Ada keinginan untuk memberikan yang terbaik. Di sini kami ingin memperkenalkan bahwa produk kami adalah produk yang terbukti aman. Kami ingin menyampaikan pesan ini pada target market kami sehingga mereka dapat memilih Johnson’s Baby sebagai pilihan yang tepat,” jelas Bernando.

Tidak hanya itu, strategi utama dalam memasuki e-commerce bagi Johnson’s Baby berikutnya adalah mengeluarkan produk-produk inovatif yang diluncurkan secara eksklusif melalui mitra-mitra e-commerce Johnson’s Baby. Strategi ini dilakukan untuk menciptakan sebuah ekosistem baru.

“Ketika konsumen ingin membeli produk baru dari Johnson’s Baby dan ketika kami hanya menyediakannya secara online, maka konsumen harus membelinya lewat e-commerce. Ini akan menggerakkan suatu perilaku baru bagi konsumen kami untuk mulai berbelanja online,” jelas Bernando.

Bagaimana  pendapat Anda? Akankah strategi Johnson’s Baby memasuki e-commerce di tahun ini berhasil?

Editor: Sigit Kurniawan

Related