Ini Tawaran Facebook bagi Dunia Periklanan Masa Depan

marketeers article

Facebook kembali meluncurkan inovasi terbaru dalam dunia periklanan. Bertumpu pada Facebook Pixel sebagai fondasi utama, Facebook mengembangkan teknologi Facebook Dynamic Ads sebagai salah satu alternatif beriklan. Facebook mengklaim, teknologi ini memungkinkan produk menghampiri pelanggan, dan bukan lagi pelanggan yang datang mencari produk. Lalu, seperti apa teknologi ini bekerja?

Ditemui di Social Media Week Jakarta 2017, Rabu (13/09/2017), APAC Head of Marketing Reynold D’silva mengatakan Facebook Dynamic Ads tercipta dari upaya mereka dalam mengadaptasi perubahan perilaku konsumen saat ini.

“Ada perubahan perilaku konsumen saat ini. Konsumen menginginkan sesuatu yang lebih instan dalam menjalani pengalaman pengguna. Di lapangan, banyak ditemukan konsumen yang awalnya tertarik pada produk kemudian tidak sampai pada tahap pembelian dikarenakan perjalanan yang dilalui terlalu panjang atau rumit,” kata Reynold.

Melalui Facebook Dynamic Ads, Reynold menjelaskan konsumen akan disuguhi dengan perjalanan belanja yang lebih singkat. Dari iklan yang ditampilkan di Facebook, pelanggan tidak lagi diantar untuk mengunjungi laman brand yang menjual produk tersebut, melainkan membelinya langsung di platform Facebook saat itu juga. Tidak hanya itu, Facebook juga menyediakan laman Collection yang menyerupai katalog belanja, dan memungkinkan pembeli melakukan pembelian saat itu juga dalam satu kali klik.

Pemasangan iklan di Sosial Media bukan berarti 100% efektif. Hal ini diakui pula oleh Facebook. Permasalahan yang kerap terjadi saat ini adalah banyak iklan yang tampil pada laman browser pelanggan tidak relevan dengan apa yang mereka inginkan. Menanggapi hal ini, Reynold mengatakan mereka menggunakan teknologi Facebook Pixel yang dapat menarget pengguna dengan produk yang sesuai dengan minat mereka.

“Facebook Pixel memperoleh sinyal dari website dan aplikasi yang digunakan oleh para pengguna. Teknologi ini mengumpulkan daftar pengguna yang mengunjungi laman pembelian namun tidak melakukan pembelian, pengunjung yang melihat suatu kategori produk tertentu namun tidak melakukan pembelian, melihat produk-memasukkan ke dalam keranjang belanja namun tidak melakukan pembayaran, hingga mereka yang sampai pada tahap pembelian,” jelas Reynold.

Sinyal yang terkumpul ini akan diolah dan digunakan oleh Facebook untuk mengirimkan iklan produk yang relevan dengan journey pengguna tersebut. Akhirnya, setiap iklan yang muncul di laman Facebook akan berbeda antara satu pengguna dengan pengguna yang lain.

Reynold mencontohkan, seorang pengguna Facebook mungkin saja melakukan pembelian tiket pesawat ke New York City (NYC). Setelah ia mendarat di bandara, sinyal di bandara akan menangkap journey pengguna tersebut dan mengirimkan iklan hotel yang berada di sekitar NYC.  Kemudaian saat ia datang ke hotel, Facebook akan mengirimkan iklan restoran yang berada disekitar tempat tersebut.

“Jadi, memang kami tidak hanya menampilkan produk yang terdapat di history perjalanan pelanggan, melainkan juga produk terkait yang relevan dengan apa yang mereka minati,” kata Reynold.

Menyasar semua pelaku bisnis, Facebook tidak memasang tarif beriklan tertentu. Sistem yang digunakan adalah sistem lelang dinamis yang memungkinkan calon pengiklan untuk menentukan sendiri tarif yang ingin mereka bayarkan kepada Facebook.

“Brand atau calon pengiklan dapat mengajukan penawaran kepada Facebook terkait berapa budget yang mereka miliki dan siapa target market yang ingin disasar,” kata Reynold.

Ia mengatakan, Facebook tidak menutup kesempatan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menggunakan Facebook Dynamic Ads. Semakin relevan konten yang diberikan oleh calon pengiklan, maka semakin besar kemungkinan penekanan harga pemasangan iklan ini.

Akuisisi Facebook terhadap Instagram pun menjadi nilai tambah bagi Facebook. Para calon pemasang iklan dapat memilih opsi untuk memasang iklan di dua platform tersebut atau sekadar di Facebook. Semua pilihan dikembalikan lagi kepada pengguna.

Akankah Facebook Dynamic Ads menjadi solusi beriklan yang efektif?

Editor: Sigit Kurniawan

Related