Ini Tujuh Sumber Pemasukan Pelaku E-Commerce di Indonesia

marketeers article
mobile shopping concept virtual shop on phone screen with credit cards

Selama ini, kita mendengar bahwa pelaku e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Lazada mendapatkan gelontoran dana hingga triliunan rupiah dari para investor. Namun, tidak sedikit pula dari kita semua menerka dari mana sebenarnya sumber pemasukan para pelaku e-commerce tersebut. Karena suntikan dana tersebut suatu saat harus bisa menuai hasil positif.

Gambaran awal dari pemasukan setiap pelaku adalah dengan menarik komisi dari transaksi yang terjadi antara mitra merchant dengan user setiap ada kesepakatan jual beli. Tapi, perusahaan e-commerce sebenarnya tidak saja menggantungkan pemasukan pada komisi. Ada metode lain yang mereka gunakan untuk mendapat pemasukan.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh iPrice Group ditemukan setidaknya ada beberapa sumber pemasukan para pelaku e-commerce selain dari investasi dan komisi. Banyak pelaku menawarkan beragam layanan berbayar yang membantu pedagang agar lebih cepat untung. Sebagai contoh adalah promoted merchant. Layanan inilah yang menjadi kanal pemasukan bagi perusahaan e-commerce.

Setidaknya ada tujuh cara pelaku e-commerce mendapatkan pemasukan. Sebagai catatan, tidak semua pelaku e-commerce menerapkan semuanya. Tujuh cara tersebut adalah keanggotaan berbayar, produk bersponsor, keanggotaan toko resmi, jasa pembuatan konten, workshop berbayar, jasa pengiriman, dan produk digital.

Yang paling umum diterapkan adalah fitur keanggotaan berbayar. Penjual dapat menikmati sejumlah fitur premium untuk memaksimalkan aktivitas di tokonya dengan mendaftar keanggotaan berbayar. Mulai dari penataan tampilan toko, pengelolaan produk, statistik penjualan, kuota etalase produk lebih banyak, hingga pemilihan strategi penjualan agar produk jadi lebih laku. Tokopedia menerapakan fitur ini dengan nama Power Merchant. Biaya langganan untuk fitur ini dimulai dengan harga Rp199 ribu per bulan. Hal yang sama diterapkan juga oleh Bukalapak melalui fitur Premium Account. Keanggotaan berbayar ini terdiri dari tiga pilihan paket premium yang disesuaikan dengan kebutuhan, yakni paket premium basic, professional , ataupun platinum. Biaya langganan beragam mulai dari Rp 75 ribu per bulan.

Fitur produk bersponsor menyediakan iklan atau promosi opsional yang dapat ditambahkan penjual untuk mengelola toko online tanpa perlu terlebih dulu berlangganan keanggotaan berbayar di suatu platform e-commerce. Umumnya, layanan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran penjual. Shopee menerapkan fitur IklanKu memungkinkan pedagang untuk melakukan penawaran pada bagian keyword produk yang ingin ditargetkan. Biaya penawaran keyword di Shopee mulai dari Rp 50. Semakin tinggi penawaran, maka akan semakin tinggi posisi tampilan produk.

Sementara, untuk keanggotaan toko resmi. Beberapa platform e-commerce sengaja menyediakan halaman toko resmi semisal Unilever official store, Nike official store agar pembeli merasa aman dan nyaman berbelanja produk berkualitas dan orisinal layaknya di sebuah pusat perbelanjaan. Toko resmi tidak hanya berupa merek-merek terkenal.  Penyedia platform e-commerce turut membuka keanggotaan berbayar untuk para penjual biasa agar bisa menaruh produk mereka di halaman eksklusif. Keanggotaan toko resmi ini dibatasi pada penjual yang memiliki merek resmi dan menjual barang orisinal.

Kanal keempat yaitu dari jasa pembuatan konten untuk penjual yang ingin etalase tokonya terlihat profesional. Jasa pembuatan ini meliputi konten teks, foto produk, perancangan etalase toko, hingga teknis SEO. Lazada menyediakan fitur ini melalui sistem Lazada Service Marketplace. Fitur jasa yang disediakan bersama pihak ketiga ini bervariasi dari produksi fotografi & video produk, desain toko, pinjaman modal usaha, sistem manajemen toko, hingga layanan chat yang melayani pengunjung toko. Selanjutnya workshop berbayar. Perusahaan e-commerce menawarkan workshop berkala yang bisa diikuti pedagang untuk mempelajari berbagai strategi ahli demi meningkatkan penjualan.

Sumber pemasukan selanjutnya adalah jasa pengiriman. Dengan adanya jasa pengiriman yang dikelola sendiri, sebuah perusahaan dapat mengoptimalkan waktu dan biaya transportasi untuk distribusi barang ke konsumen. Shopee memiliki sistem logistik sendiri bernama Shopee Express. Sementara Blibli memiliki jasa pengiriman bernama Blibli Express Service. Sistem logistik mandiri ini berintegrasi dengan 5 gudang dan 14 hub milik Blibli

Terakhir adalah dengan berjualan produk digital. Produk digital tidak memerlukan wujud fisik dan biasanya dijual melalui perantara platform internet. Produk tipe ini juga tidak memerlukan layanan ekspedisi untuk sampai ke alamat pembeli. Ada beragam produk digital yang dijual perusahaan e-commerce, mulai dari pulsa, saldo uang elektronik, tiket transportasi, tagihan rumah tangga, asuransi kesehatan, hingga instrumen investasi seperti reksa dana. Kalau diperhatikan seluruh pelaku e-commerce sudah menerapkan penjualan produk digital.

Nah, dari penjelasan ini sudah mendapat gambaran kan bagaimana pelaku e-commerce mendapatkan pemasukan.

Editor: Sigit Kurniawan

Related