Inilah Tiga Program Prioritas Pariwisata Tahun 2017

marketeers article
42532591 ancient building exterior in semarang,indonesia

Setelah optimistis dengan target 12 juta wisatawan mancanegara (wisman) akan tercapai penghujung tahun ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan tiga program prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang akan diimplementasikan tahun depan.

Ketiga program tersebut adalah digital tourism, homestay (pondok wisata), dan konektivitas udara. Arief menegaskan, untuk meningkatkan kunjungan wisman secara signifikan digital tourism menjadi strategi yang harus dilakukan untuk merebut pasar global khususnya pada 12 pasar fokus yang tersebar di 26 negara.

Program digital tourism baru-baru ini dimulai dengan meluncurkan ITX (Indonesia Tourism Exchange) yang merupakan digital market place platform dalam ekosistem pariwisata atau pasar digital yang mempertemukan buyers dan sellers dimana nantinya semua travel agent, akomodasi, atraksi dikumpulkan untuk dapat bertransaksi.

“Kami berharap triwulan II/2017 sudah bisa operasional 100% dan semua industri pariwisata sudah go digital,” kata Menpar Arief Yahya di Jakarta, Rabu (21/12/2012).

Kemenpar juga baru saja meluncurkan ruang kontrol War Room M-17 sebagai  pusat pemantauan berbasis teknologi digital. Arief Yahya juga memaparkan program pembangunan homestay sebagai program pembangunan desa wisata yang akan dimulai kembali tahun 2017 dalam rangka mendukung percepatan pembangunan 10 destinasi prioritas.

“Pada tahun 2017, kami menargetkan membangun 20.000 homestay, tahun 2018 sebanyak 30.000, dan tahun 2019 sebanyak 50.000 unit. Sebagai quick win pada triwulan I/2017 akan dibangun 1.000 homestay di 10 destinasi prioritas dan destinasi lainnya di antaranya Mandalika dan Borobudur masing-masing sebanyak 110 homestay,” kata Arief Yahya.

Program prioritas 2017 yang lainnya adalah pembangunan konektivitas udara mengingat sekitar 75% kunjungan wisman ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara sehingga tersedianya jumlah kursi pesawat (seat capacity) yang cukup menjadi kunci untuk mencapai target tahun 2017 hingga 2019 mendatang.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related