Mengulik Inspirasi Marketing Film The Greatest Showman

marketeers article
The Greatest Showman

Sudah nonton film The Greatest Showman? Film drama musikal besutan Michael Gracey ini memang mendapatkan perhatian yang cukup luar biasa dari para penikmat film. Terbukti dari netizen yang banyak membicarakan film ini di linimasa mereka.

Tak sembarangan, film The Greatest Showman diisi jajaran aktor dan aktris papan atas, seperti Hugh Jackman yang terkenal berkat perannya sebagai Wolverine, Michelle Williams, Zac Efron, Zendaya, hingga Rebecca Ferguson.

The Greatest Showman menceritakan kisah nyata kehidupan Phineas Taylor Barnum, dalam mendirikan sirkus pertama di dunia. Dengan lantunan musik ciamik, film ini membawa penonton -termasuk Marketeers– ke dalam kehidupan Barnum dan orang-orang spesial di sekelilingnya yang membantu membangun sebuah pertunjukan terhebat di dunia.

Di balik ceritanya yang cukup inspiratif, Marketeers justru menangkap beberapa inspirasi marketing yang bisa digali dari drama musikal ini. Apa saja?

1. Public Relations Sangat Ampuh

Di permulaan, film ini menyajikan bagaimana perjuangan P.T Barnum dalam mendirikan museum pertamanya dengan pinjaman uang dari bank. Pada saat itu, ide mendirikan museum memang terdengar sangat aneh. Bahkan, ia hampir tidak disetujui untuk mengajukan pinjaman. Saat itu, ia menyadari cara yang paling ampuh untuk mempublikasikan usahanya adalah dengan menggandeng media lokal untuk mendapatkan perhatian pengunjung. Tak cukup sampai di situ, Barnum juga mengombinasikan paid media dan earned media.

Mendapatkan ulasan kurang baik oleh salah satu kritikus show pada masa itu tak membuat Barnum gentar. Ia justru memanfaatkan berita tersebut sebagai media beriklan dan memberikan potongan harga bagi siapa saja yang datang dengan iklan tersebut. Hasilnya, permintaan tiket mulai meningkat dan orang mulai menyadari pertunjukkan yang digelar Barnum.

2. Butuh Sedikit Kontroversi Agar Dikenal

Awalnya, bisnis museum Barnum memang tidak berjalan baik, tak ada penonton hingga akhirnya Barnum dilanda kebingungan karena ia harus melunasi tagihan bulanan pinjaman bank. Hingga pada satu ketika putri Barnum mengatakan. “Ayah perlu pertunjukan yang lebih hidup”. Semenjak saat itu, Barnum mulai merekrut orang-orang unik di seluruh penjuru negeri dan mulai ‘menjual’ mereka sebagai pertunjukan yang belum pernah orang lihat sebelumnya. Hasilnya, berkat keberanian untuk tampil berbeda, Barnum akhirnya mendulang kesuksesan dari setiap pertunjukkan yang ia gelar.

3. Terapkan Headline yang Intriguing

Dalam setiap pertunjukkan yang digelar, Barnum selalu memiliki headline yang mampu menarik pengunjung lewat kata-katanya yang catchy. Hal ini ia lakukan untuk mengenalkan pertunjukkan baru. Meski terkesan agak berlebihan dan sedikit menipu, tetapi dari situlah ia sukses membawa crowd hadir di setiap pertunjukkannya. Tak perlu seperti Barnum, seorang pemasar memang harus bisa menciptakan headline yang intriguing agar bisa menarik minat konsumen. Bisa berupa keunggulan produk, atau mungkin kelebihan produk dibanding kompetitor.

4. Percayalah Pada Produk Anda

Meskipun bisnis yang ia jalankan adalah yang pertama. Barnum menancapkan keyakinan dalam-dalam bahwa bisnisnnya ini pasti akan sukses. Ia percaya bahwa orang akan selalu mencari sesuatu yang baru dan berbeda meskipun mereka belum mengetahui secara pasti. Nah, di era kids zaman now yang serba kepo dan ingin tahu, seharusnya sebuah produk baru lebih mudah untuk mendapatkan perhatian audiens. Asalkan, seperti poin nomor tiga, buatlah headline yang intriguing.

5. Jangan Abaikan Manajemen dan Plan Bisnis

Barnum meyakini bahwa suatu bisnis pasti akan berhasil jika dijalani dengan sistematis dan memiliki manajemen yang baik. Ia mengajarkan bahwa pemasar perlu fokus dalam menjalankan bisnis untuk menghindari kerugian. Selain itu, ia juga menunjukan bahwa meski membangun sebuah bisnis tidak mudah, tidak ada yang tidak mungkin selama mau bekerja keras.

6. Cari Partner yang Tepat

Untuk mengembangkan bisnisnya, Barnum tidak sendirian. Barnum pun mengembangkan bisnisnya dengan merekrut seorang penulis teater Phillip Carlyle yang diperankan oleh Zac Efron yang berhasil membukakan pintu ke berbagai koneksi penting hingga akhirnya dikenalkan seorang penyanyi dari Eropa Jenny Lind yang menjadi sumber pundi-pundi tambahan bagi bisnis Barnum.

7. Ingatlah dari Mana Anda Berasal

Saat sudah beranjak sukses melanglang buana dengan membawa penyanyi Jeny Lind, satu kesalahan yang dilakukan Barnum, yaitu ia melupakan tim pertama yang sudah membesarkan namanya. Mengembangkan bisnis memang sah-sah saja, tapi jangan pernah mengabaikan bahkan mengorbankan hal penting yang sudah membuat Anda sukses pertama kali.

8. Utamakan Customer

Barnum mengatakan, “Noblest art is that making others happy”. Ia juga mengatakan, kesopanan merupakan modal terbaik yang diinvestasikan dalam sebuah bisnis. So, percuma bisnis sukses, toko besar atau iklan di mana-mana bila tidak bisa memperlakukan customer dengan baik dan sopan. Dengan perlakuan baik dan sopan, bukan tidak mungkin customer akan senang. Dan, pada akhirnya, customer tersebut akan lebih loyal kepada brand.

Bagaimana pendapat Anda?

Editor: Sigit Kurniawan

Related