Semenjak diluncurkan pada tahun 2010, kini Instagram resmi memiliki jumlah pengguna sebesar 1 miliar. Disampaikan oleh Kevin Systrom selaku Co-Founder & CEO Instagram bahwa capaian merupakan capaian yang luar biasa selama delapan tahun perjalanan bisnis Instagram.
Bersamaan dengan pengumuman jumlah penggunanya, Kevin juga mengumumkan bahwa kini Instagram memiliki fitur terbaru yang bernama IGTV. Produk terbaru ini merupakan sebuah layanan dari Instagram yang memungkinkan penggunanya menyaksikan video dalam durasi yang lebih panjang, dengan format video vertikal.
Bila fitur stories hanya berdurasikan 15 detik, kini pengguna IGTV bisa menyaksikan video dengan durasi hingga satu jam.
“IGTV ini berbeda dalam beberapa hal. Pertama, ini diciptakan bagaimana konsumen kami menggunakan ponselnya, jadi video dalam bentuk full screen dan format vertikal,” ujar Kevin.
Baginya, fitur terbaru ini dibuat semudah mungkin bagi pengguna untuk menikmatinya. Ada empat kategori ‘For You’, ‘Following’, ‘Popular, dan ‘Continue’. Pengguna bisa langsung menggeser video apa saja yang akan disaksikan.
“Seperti TV pada umumnya, IGTV juga memiliki kanal. Hanya saja di kami, kreator kami atau pengguna kami adalah kanalnya. Ketika anda Mem-follow sebuah akun, maka konten IGTV mereka bisa disaksikan. Siapapun bisa menjadi kreator di IGTV,” jelasnya.
Dikutip dari Wired, Kevin menjelaskan bahwa sampai saat ini tidak akan ada tampilan iklan yang muncul ketika pengguna menyaksikan IGTV.
“Saat ini kami fokus dalam membangun engagement. Tapi, jelas akan ada cara buat para pengguna untuk hidup (mendapatkan iklan) sementara mereka menciptakan konten,” imbuhnya.
Editor: Sigit Kurniawan
Tidak bisa ditampik, bahwa IGTV merupakan serangan Instagram dalam menghadapi dominasi YouTube. Kehadirannya pula sudah diprediksi sejak lama. YouTube yang saat ini memiliki 1,9 miliar pengguna sudah menjadi sebuah platform yang mapan sebagai sebuah platform video.
Namun, dengan fitur vertikal video dan layanan yang terintegrasi langsung dalam aplikasi Instagram, IGTV bukan tidak mungkin menjadi ancaman yang besar bagi YouTube.
Dan, brand pun sudah harus siap-siap untuk menyelaraskan konten dan format. Karena besar kemungkinan fitur satu ini akan membuat pengguna lebih banyak berada di sana.