Jadi Influencer Jangan Berlebihan

marketeers article

Instagram merupakan medium yang tepat untuk menyampaikan kreativitas melalui format visual. Hal ini juga digunakan oleh Ellyse Sinsilia melalui akun instagramnya yang bernama @esinsilia. Akun @esinsilia saat ini sudah memiliki jumlah pengikut lebih dari 100 ribu.

Sese, sapaan akrabnya, mengaku mulai menggunakan Instagram sejak tahun 2011, namun setahun kemudian ia memutuskan untuk aktif menggunakan akunnya sebagai salah satu sarana menyampaikan kreativitasnya. Seperti kebanyakan orang, Sese mengawaki deretan postingannya di Instagram dengan rasa iseng. Namun, dari iseng itu justru membawa keberuntungan. Postingannya di Instagram membuat banyak merek tertarik untuk menggunakan Sese sebagai salah satu influencer untuk merek tersebut. Saking banyaknya merek yang menggunakan jasa Sese, sampai-sampai Sese lupa merek apa yang pertama kali menggunakan jasanya.

Dalam menyajikan konten, wanita yang juga bekerja di salah satu perusahaan agency di Jakarta ini berusaha menampilkan konten yang related dengan kehidupan sehari-harinya. Ini juga berlaku ketika ia menjalin kerjasama dengan sebuah merek. “Saya selalu berusaha menanyakan brief lengkap beserta dengan do’s and don’ts, sehingga bisa mengusahakan sesuai mungkin dengan keinginan brand,” ujarnya.

Tidak semua merek yang menawarkan kerjasama diterimanya. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangannya, seperti isi kampanyenya, hashtag, kemudian pesan yang diinginkan. “Memang jadi terkesan picky, tetapi saya prefer menyajikan konten yang lebih natural, sehingga tidak terlalu dibuat-buat kesannya,” tambahnya.

Sese juga terkadang harus menolak sebuah kerjasama lantaran brief yang diajukan oleh merek tersebut tidak sesuai dengan karakater yang selama ini dibangun oleh Sese. Selain brief yang tidak sesuai, faktor waktu juga menjadi salah satu alasan Sese menolak kerjasama tersebut.

Meskipun sudah memiliki popularitas sebagai seorang social media influencer, Sese tetap ingin fokus dalam karirnya sebagai VP Operations di sebuah perusahaan agency. Baginya popularitasnya sebagai influencer akan ada masanya, kehadirannya akan selalu digantikan oleh orang-orang yang baru.

Baginya dalam menyajikan konten yang menarik dalam dunia media sosial harus mempertimbangkan karakter yang sudah dimiliki. “Selalu mencoba untuk menyajikan dirimu yang sebenarnya. Jangan berlebihan dan jangan kekurangan,” pungkasnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related