Jadi Women Traveller? Siapa Takut!

marketeers article

Travelling telah menjadi lifestyle di tengah masyarakat Indonesia. Tidak hanya kaum lelaki, perempuan pun menjalaninya. Isu sexual harassment kerap menjadi kendala bagi perempuan untuk menjadi seorang women traveller. Jakarta Marketing Week (JMW) 2017 menilik masalah ini lewat diskusi panel bertema “Tips for Women Traveller“.

Dihadiri oleh Puteri Pariwisata 2017 Lois Merry Tang, CO-Initator Hollaback! Jakarta Fitri Mayang Sari, dan ketua Kampung Silat Jampang Herman Budianto, diskusi panel dalam JMW 2017 menjadi forum berbagi cerita sekaligus memberikan tips seputar keamanan yang perlu disiapkan perempuan dalam bertravelling.

Terdapat dua hal utama yang perlu dipersiapkan kaum perempuan sebelum melakukan travelling, meliputi masalah fisik dan sosial. Perempuan terlebih dahulu harus mengetahui kemampuan fisik mereka secara pribadi, meliputi kesehatan dan kemampuan dalam melakukan perjalanan.

Setelah mengetahui kemampuan fisik, kemampuan memahami kondisi sosial tempat wisata yang akan dikunjungi pun tak kalah penting. Wowen Traveller harus membekali dirinya dengan pengetahuan seputar destinasi yang akan dikunjungi.

“Saya rasa kaum perempuan perlu untuk memahami adat istiadat yang berlaku di daerah yang akan dikunjungi. Hal ini untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dan sebagai bentuk rasa hormat pada kebudayaan sekitar,” jelas Lois.

Jika Lois memberikan tips preventif sebelum melakukan travelling, tips lainnya datang dari Herman Budianto, Ketua Kampung Silat Jampang. Dalam diskusi panel tersebut Herman memberikan contoh mudah bagi perempuan untuk melakukan perlawanan (self-defense) ketika menjadi sasaran tindak kejahatan.

Kunci utama dalam melakukan self-defense menurut Herman adalah dengan membangun rasa percaya terhadap diri sendiri. Stigma sosial di masyarakat yang memandang perempuan umumnya mudah takut, terlebih dahulu harus dihilangkan.

“Karena pada dasarnya penjahat itu takut ketika mereka melakukan tindak kejahatan. Maka, perempuan harus berani dan percaya diri serta menghapus stigma bahwa kaum perempuan mudah takut,” terang Herman ketika mendemonstrasikan teknik self-defense.

Setelah mengetahui berbagai tips melakukan travelling aman bagi kaum perempuan, hal yang dapat dipersiapkan selanjutnya adalah dengan mendengarkan pengalaman dari orang lain. Melalui Hollaback Jakarta!, kaum perempuan dapat meningkatkan awareness mereka terhadap bahaya yang mungkin muncul di sekitarnya.

“Hollaback Jakarta! sebagai gerakan sosial menjadi tempat berbagi cerita seputar isu sexual harassment yang belakangan marak di masyarakat. Kami ingin membantu meningkatkan rasa waspada perempuan, dan sebagai tempat pembelajaran dari berbagai kasus yang sudah terjadi,” jelas Fitri.

Melalui berbagai tips yang diberikan, para pembicara berharap para women traveller Indonesia tidak takut untuk terus mengeksplore destinasi-destinasi wisata yang ada dan stigma negatif pada kaum perempuan dapat terhapuskan.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related