Jakarnaval 2019 Tampilkan Diferensiasi Budaya Ibu Kota

marketeers article

Ibu Kota Jakarta punya cara sendiri untuk unjuk diferensiasi dari daerah lain. Salah satunya melalui gelaran Jakarnaval 2019. Mengklaim diri memiliki karnaval yang erbeda dengan konsep karnaval di Indonesia secara umum, Jakarnaval 2019 menghadirkan lebih dari sekadar parade seni budaya. Seperti apa?

Tepat pada 30 Juni 2019, Jakarnaval menampilkan keunikan Ibu Kota melalui ragam atraksi. “Jakarnaval bukan hanya berisi parade seni budaya, tetapi juga berisi berbagai keunggulan Kota Jakarta. Lihat saja parade kendaraan hias yang memamerkan ikon pariwisata dari lima daerah di Jakarta. Belum lagi berbagai kemajuan teknologi dan pembangunan di Jakarta,” ungkap Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management CoE Esthy Reko Astuti di Jakarta, Minggu (30/06/2019).

Selain itu, para penampil juga memberikan performa yang sangat atraktif misalnya penampilan kesenian Reog Ponorogo. Tampil setelah Marching band, para penari reog seolah tak kenal lelah beratraksi. Gubernur Jakarta Anies Baswedan pun diangkat naik ke atas kepala Reog.

Jakarnaval masih terus berlanjut hingga malam hari, termasuk pada malam puncak Jakarnaval 2019 di Monas. Panggung ini sangat istimewa karena menampilkan deratan artis papan atas ibukota. Ada Krisdayanti, Iwa K, Ada Band, dan Irma Darmawangsa.

Sentra kuliner dan cinderamata IRTI di Monas tak sedikit pun sepi pengunjung. Begitu juga pedagang minuman kaki lima yang biasa berjualan di seputaran Monas. Semua tampak sibuk melayani wisatawan yang datang.

Anies Baswedan mengatakan, karnaval menjadi salah satu atraksi yang menarik untuk mengundang wisatawan. Dengan itu diharapkan laju perekonomian dari kepariwisataan akan semakin kencang.

“Kami harapkan karnaval ini menjadi karnaval yang menyenangkan dan insyaallah warga Jakarta akan bisa lebih sering merasakan karnaval seperti ini,” kata Anies.

Anies juga menyadari ketika puluhan ribu orang berkumpul menyaksikan sebuah karnaval maka yang sangat merasakan manfaatnya adalah mereka yang bergerak di sektor informal utamanya pelaku usaha mikro kecil.

Editor: Sigit Kurniawan

Related