Jangan Malas Jalin Pertemanan Saat Traveling

marketeers article

Semakin sering kita melakukan perjalanan, jaring pertemanan pun akan semakin luas. Kita tidak lagi hanya berteman dengan orang-orang yang tinggal di sekitar kita, namun juga kita menjadi semakin dekat dengan orang-orang yang kita temui dalam perjalanan. Lalu, bagaimana masyarakat memandang persahabatan yang mereka jalin selama perjalanan tersebut?

Untuk mengetahuinya, Mercure melakukan survei bersama TNS Sofrès pada Maret lalu. Survei ini melibatkan 5.500 responden dari 13 negara, yaitu Jerman, Italia, Brazil, Belgia, Spanyol, Portugal, Polandia, Belanda, Inggris, Perancis, Tiongkok, Jepang, dan Australia. Berdasarkan survei tersebut, 56% mengatakan persahabatan mereka semakin erat selama berwisata.

Selain itu, orang Tiongkok (71%) paling antusias menjalin jaring pertemanan walaupun mereka paling sering menemui hambatan bahasa. Sebaliknya, orang Jepang adalah yang paling sedikit memiliki sahabat, dengan hanya 11% responden menyatakan bahwa mereka menjalin pertemanan selama berwisata.

Survei ini juga menemukan bahwa wisatawan menggunakan jaring pertemanan untuk merencanakan agenda dan mendengarkan saran penduduk setempat sebelum menjelajahi destinasi tujuan mereka. Sebanyak 45% wisatawan mengatakan mereka menghubungi jaringan pertemanan mereka ketika melakukan perjalanan. Mereka terlebih dulu akan mencari informasi (49%) dan teman untuk berwisata (30%). Bahkan, Orang Australia bahkan menghubungi jaringan teman-teman mereka untuk menanyakan apakah mereka dapat tinggal dengan jaringan teman-teman tersebut selama perjalanan (35% responden).

Meski sedang berlibur, masyarakat tetap terhubung dengan Internet. 77% wisatawan menyatakan tetap terkoneksi dengan teman-teman mereka. Mereka berbagi hal-hal baru yang mereka temui dengan teman-teman mereka di rumah atau di kantor dengan cara menggunggah foto- foto (36%) atau status mereka (32%).

Meskipun jejaring sosial tidak dapat menggantikan persahabatan di dunia nyata, namun mereka bisa memanfaatkannya untuk bertemu dengan teman baru dan mempertahankan ikatan persahabatan. Berdasarkan survei ini, 44% pengguna jejaring sosial telah menjadi teman online dengan seseorang yang tidak pernah mereka temui sebelumnya.

Dari seluruh pengguna jejaring sosial, responden Tiongkok adalah yang paling banyak menggalang persahabatan secara virtual, mengingat hampir 72% responden menjalin pertemanan secara online dengan orang-orang yang tidak pernah mereka temui sebelumnya.

Selain itu, survei ini menunjukkan peran penting Internet. Menurut responden, Internet mendorong terciptanya terjaganya persahabatan. Masyarakat menemukan kembali para sahabat mereka ketika masih bersekolah di sekolah dasar (61% responden setuju hal ini merupakan manfaat utama dari jejaring sosial), mereka tidak melupakan ulang tahun orang-orang yang mereka sayangi (40%) dan mereka mengirimkan salam dan foto-foto kepada teman dan keluarga (51%), yang seluruhnya menciptakan rasa kedekatan dan berbagi setiap hari.

    Related