Jerman Kepleset; Prediksi Goldman, UBS hingga DBS Meleset

marketeers article

Pernah mendengar istilah ‘bola itu bundar?’ Sebagai pecinta sepakbola, tak jarang kita bertaruh dan menebak tim mana yang akan menjadi juara dari sebuah kompetisi. Dan, hal itu pula yang marak terjadi pada ajang Piala Dunia 2018, yang berlangsung di Rusia. Sayang, bentuk bola yang ‘bundar’ kerap membuat pertandingan sepakbola sangat sulit ditebak.

Ketika Piala Dunia 2018 hampir mulai, banyak perusahaan investasi dunia yang merilis tebakan mengenai siapa yang akan menjadi finalis piala dunia. Misalnya Goldman Sachs, salah satu bank investasi terbesar di dunia. Asal tahu saja, prediksi Goldman Sachs kerap menjadi perhatian dan rujukan investor dunia, mulai dari Amerika, Eropa, Asia, termasuk Indonesia.

Pada 11 Juni 2018, Goldman merilis riset bertajuk The World Cup and Economics. Bahkan, Goldman mengklaim memiliki machine learning atau artificial intelligent (AI) untuk memprediksi siapa yang akan menjadi juara pada ajang Piala Dunia 2018 ini. “Kami menggunakan 200.000 model data dan menyimulasikan satu juta hasil pertandingan untuk menentukan juara. Hasilnya adalah Brazil,” tulis Goldman Sachs dalam risetnya.

Sayangnya, meskipun dianggap piawai dalam memprediksi laju perekonomian dan bursa, Goldman tak sukses memprediksi Piala Dunia 2018. Dalam risetnya, mereka memprediksi bahwa Brazil akan bertemu dengan juara bertahan Jerman. Namun, siapa sangka jika Jerman harus terlebih dulu pulang kampung setelah dikalahkan Korea Selatan dengan skor 2-0 pada pertandingan terakhir penyisihan.

Usut punya usut, Goldman juga sempat mengeluarkan prediksi sebelumnya, namun juga meleset. Pada 2014, Goldman memprediksi Brazil menjadi juara Piala Dunia 2014. Namun, ternyata juaranya tak lain adalah Jerman. Sedangkan pada Euro 2016, mereka memprediksi Prancis sebagai juara. Dan, juaranya tak lain adalah Portugal.

Yang jelas, Goldman bukan satu-satunya raksasa perbankan dunia yang mengeluarkan riset seputar piala dunia. UBS Global Wealth Management misalnya, memprediksi bahwa negara yang paling berpeluang menjadi juara Piala Dunia 2018 adalah Jerman. Bahkan, UBS membangun tim yang terdiri dari 18 analis dan editor, menjalankan simulasi komputer pada turnamen sebanyak 10.000 kali, untuk menemukan juaranya. Prediksi nan canggih itu seakan bertolak belakang dengan kenyataan. Empat tahun sebelumnya, UBS memprediksi bahwa Brazil akan menjadi juara Piala Dunia 2014. Fakta yang ada, Brazil harus rela pula kampung pada babak semifinal setelah dihajar 7-1 oleh Jerman.

Bank DBS Indonesia juga mengeluarkan riset bertajuk World Cup, Economies and Markets. “Polling internal kami menunjukkan Jerman dan Brazil adalah dua negara favorit, sesuai dengan pasar taruhan yang ada,” kata riset itu. Gugurnya Jerman di Piala Dunia 2018, seakan merontokkan proyeksi Goldman, UBS, maupun DBS.

Pasca gugurnya Jerman, lantas bagaimana proyeksi dari perbankan itu? Mengutip Financial Times, Goldman memprediksi Brazil akan bertemu dengan Inggris di final. Inggris diprediksi akan mengalahkan Colombia, Meksiko dan Spanyol.  Apakah prediksi Goldman ini benar adanya? Mari kita tunggu. Yang jelas, bola itu bundar, bung!

Related