Jurus MD Media Bermain di Industri Periklanan

marketeers article
catchthedetail.com

Teknologi digital mampu mengubah kebiasaan suatu masyarakat, termasuk dalam mendapatkan informasi. Hal ini bisa dilihat dari fenomena saat masyarakat bisa mengetahui berita lewat media sosial dengan cepat. Hal ini pun disadari oleh anak perusahaan Telkom, PT Metra Digital Media (MD Media) yang bergerak di industri periklanan.

Marketing & Sales Director MD Media Aziz Sidqi mengatakan, meski media digital sedang tren, hal ini belum bisa menggeser keberadaan televisi (TV). “TV jelas menjangkau banyak orang, sedangkan jangkauan media sosial tidak seluas TV. Meski begitu, pertumbuhan media sosial cukup besar dan potensial,” papar Aziz.

Penggunaan media digital yang semakin meningkat tidak serta merta membuat pasar beralih ke Digital Out of Home (DOOH), seperti menggunakan videotron. Bagi Aziz, masih ada merek yang lebih memilih billboard ketimbang videotron karena diyakini lebih efektif untuk exposure. Padahal, videotron merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk para merek berpromosi.

“Terkait penggunaan videotron, kami dan para pemain lain perlu terus mengedukasi pasar. Penggunaan videotron ini terkait dengan estetika suatu kota,” kata Aziz.

Dalam penempatan iklan di videotron, Aziz tidak ingin seperti pemain lain yang hanya memindahkan iklan dari billboard biasa ke bentuk digital. MD Media ingin benar-benar membuat konten-konten yang sesuai dengan media yang digunakan dan dengan memanfaatkan data analytics yang dimiliki Telkom Group, Aziz ingin membuat videotron MD Media berbeda dengan videotron yang disediakan pemain lain.

Dalam menentukan media mana yang sesuai untuk sebuah merek, MD Media akan melihat dari objektif brand itu sendiri. Misalnya, MD Media akan memilih stasiun TV  mana yang tepat bagi sebuah merek ketika akan beriklan. MD Media akan melihat positioning hingga siapa target market dari TV tersebut.

“Telkomsel memiliki produk Loop yang ditujukkan untuk segmen anak muda. Untuk iklan Loop, kami menaruh iklan di Global TV karena kami anggap segmen Global TV sama dengan Loop,” tandas Aziz.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

Related