KAI Akan Bangun Apartemen Lagi di Bogor, Pocin, dan Palmerah

marketeers article

Dalam rangka memanfaatkan dan mengutilisasi lahan-lahan milik perusahaan serta memaksimalkan layanan kepada pelanggan, PT KAI terus mengintegrasikan bisnisnya ke sektor properti. Setelah ground breaking pada 15 Agustus 2017 lalu di Tanjung Barat, KAI berencana terus ekpansi membangun apartemen di stasiun-stasiun lain.

“Kami rencanakan kolaborasi dengan Perumnas juga untuk projek bernama Transit Oriented Development (TOD) ini. Setelah Tanjung Barat, kami berencana bangun juga apartemen di stasiun Bogor, Pondok China (Pocin), dan Palmerah,” ujar Executive Vice President Daerah Operasi I PT KAI Yusren dalam acara BUMN Marketeers Club edisi 52 di Stasiun Tanjung Priok pada Kamis (24/8) 2017.

Konsep TOD tersebut memang memiliki tujuan untuk memudahkan masyarakat tidak hanya bepergian tetapi juga dalam hal kepemilikan aset properti. Dengan menyatukan stasiun dan apartemen, masyarakat yang tinggal di sana hanya turun ke bawah apartemennya untuk mengakses kereta ke tempat tujuan.

Pemanfaatan stasiun untuk ekspansi bisnis lain dari KAI tidak hanya apartemen. Di stasiun Gambir kini telah tersedia penginapan berkonsep transit yang bisa disewa dalam waktu jam, tergantung kebutuhan konsumen.

“Penginapan kami di Gambir itu bisa disewa enam jam atau misal seharian, tergantung berapa lama transitnya. Kan ada saja misal yang mau naik kereta ke arah Surabaya, harus transit dulu di Gambir berapa jam, nah bisa memanfaatkan penginapan kami. Kami jamin layak dan bersih,” sambung Yusren.

Gambir memang akan menjadi projek pertama dalam pembangunan integrasi stasiun dengan penginapan ini. Dalam waktu ke depan KAI berencana terus melakukan hal yang sama di stasiun-stasiun lain walau Yusren tidak menyebut kapan dan di mana.

Kejar Target

Daop I yang wilayah operasionalnya terbentang mulai dari Cikampek, Tangerang, Sukabumi, sampai Merak memang punya target untuk terus memperbaiki layanan. Di wilayah mereka terdapat Commuter Line yang beroperasi melayani wilayah Bekasi, Bogor, Tangerang ke Jakarta dan menjadi salah satu pilihan transportasi masyarakat terutama kalangan pekerja.

Sekarang rata-rata per hari sudah sekitar 1.065.000 penumpang diangkut oleh Commuter Line. Ditargetkan pada 2019 nanti sekitar 1.200.000 penumpang terangkut. Untuk mencapai angka tersebut, akan ada pemanjangan jalur baru ke arah Jakarta salah satunya dari Cikampek.

“Yang dari arah Cikarang sudah bisa beroperasi bulan depan. Sudah pasti kalau kami tambah jalur ke Jakarta, otomatis penumpangnya juga akan bertambah,” ungkap Yusren. Tidak hanya menambah jalur dengan memperpanjang jalur, KAI juga akan mencoba menambah jalur yang tadinya hanya satu jalur, akan ditambah satu lagi menjadi dua jalur.

Sekarang ini jalur kereta ke arah Jakarta dari Bekasi misalnya, satu jalur juga dengan kereta tujuan luar kota seperti ke Bandung. Dengan pembangunan jalur satu lagi, nanti Commuter Line dan kereta antar kota akan memiliki jalur sendiri-sendiri sehingga tidak saling bersilangan dan mengganggu.

Salah satu jalur yang sedang diusahakan untuk menjadi double track adalah di kawasan Rangkasbitung, di mana KAI berharap sudah bisa dioperasikan tahun ini.

    Related