Kalah di China, CEO Grab Siap Bikin Uber Kalah di Asia Tenggara

marketeers article

Akuisisi Uber di China oleh layanan transportasi on-demand Didi Chuxing beberapa hari lalu ternyata membuat optimisme bagi layanan on-demand asal Malaysia, Grab. Anthony Tan selaku CEO Grab merasa bahwa tidak ada batasan dalam kompetisi yang mana pemain lokal bisa mengalahkan pemain global.

“Setelah kompetisi yang ketat selama lebih dari setahun, Didi telah berhasil memenangkan pertarungan dan pangsa pasar di China. Kesuksesan ini meyakinkan kami bahwa kita hidup dengan budaya yang berbeda dan tidak ada satu solusi yang bisa menjawab semuanya,” ungkap Anthony seperti yang dikutip dari TechCruch.

Anthony melihat bahwa solusi dari masalah lokal adalah dengan fokus terhadap permasalahan lokal itu sendiri. Fokus pada pasar lokal menjadi alasan mengapa Didi bisa mengalahkan Uber,

Kalahnya Uber di China bisa mengindikasikan bahwa Uber akan memfokuskan bisnisnya di wilayah Asia Tenggara. Mengingat Uber saat ini juga sudah beroperasi di Manila, Singapura, Jakarta, dan kota lainnya. Tentunya ini bisa jadi ancaman tersendiri buat Grab yang memang memfokuskan pelayanannya di Asia Tenggara.

“Kita telah menyaksikan ketika juara lokal tetap yakin terhadap kekuatan yang dimilikinya. Kita melihatnya terjadi di China, tentunya akan sama ketika di Asia Tenggara. Mereka telah kalah sekali, dan akan kami buat mereka kalah lagi,” tegas Anthony.

Secara garis besar, layanan Uber di Asia Tenggara sama dengan layanan yang dimiliki oleh Grab di Asia Tenggara. Layanan yang mereka berikan juga rata-rata memiliki persamaan baik layanan GrabCar dan Uber Car, GrabBike dengan UberMotor, GrabHitch dengan UberPool. Hanya saja Grab memiliki kelebihan dalam Grab Express, GrabTaxi, dan GrabFood. Apakah ucapan Anthony akan menjadi nyata bahwa Uber akan kalah untuk kali kedua.

Editor: Sigit Kurniawan

Related