Kalahkan London dan Paris, Bangkok Paling Dikunjungi Selama 2016

marketeers article
39860635 temple of the emerald buddha wat phra kaew in sunset time bangkok thailand

Menteri Pariwisata RI Arief Yahya pernah berujar bahwa Indonesia jangan malu belajar dari Thailand terutama Kota Bangkok, karena ibukota Negeri Gajah Putih itu bisa menggaet jutaan bahkan puluhan juta orang dalam satu tahun.

Arief ternyata tidak main-main. Berdasarkan data dari Mastercard yang dilansir oleh Forbes, Bangkok adalah kota paling dikunjungi selama tahun 2016.

Salah satu parameter berkunjung di sini adalah tidak hanya sekedar transfer atau berkunjung sebentar, tapi menginap minimal sehari. Berdasarkan data Mastercard, Bangkok pada 2016 lalu dikunjungi sekitar 21,47 juta orang mengalahkan kota besar lainnya seperti London dan Paris yang masing-masing menarik sekitar 19,88 juta dan 18,03 juta orang.

New York pun harus mengakui keunggulan Bangkok karena “hanya” diinapi sekitar 12,75 juta orang saja. Bangkok bergabung dengan beberapa kota di Asia dan Timur Tengah lainnya seperti Tokyo dan Seoul yang masuk 10 besar. Yang mengagetkan adalah selain Bangkok, ada dua kota besar kawasan Asia Tenggara lainnya masuk 10 besar. Sayangnya bukan Jakarta, melainkan Singapura dan Kuala Lumpur.

Singapura diinapi sekitar 12,11 juta orang di posisi enam sementara ibukota Malaysia sekitar 12,02 di posisi tujuh. Kota dari Asia lainnya adalah Dubai di posisi empat dengan jumlah 15,27 juta orang selama tahun 2016. Ibukota Uni Emirat Arab tersebut berhasil menjadi kota dengan pemasukan terbesar dari kunjungan di mana pengunjung menghabiskan total sekitar US$ 31,3 miliar.

Jaraknya sangat jauh dengan kota besar semisal London yang sudah sangat maju di mana pengunjung total “hanya” menghabiskan US$19,8 miliar saja. Walau secara jumlah kunjungan menempati posisi pertama, Bangkok masih kalah oleh Dubai dan London soal uang dihabiskan di sana. Total pengeluaran pengunjungnya hanya US$14,8 miliar.

Keberhasilan Bangkok menjadi luar biasa karena pengunjung alias wisawatan seolah tidak peduli dengan kudeta militer pada tahun 2014. Pemerintah Thailand terus menggenjot pertumbuhan pariwisata dengan berbagai promosi yang dilengkapi dengan kebijakan mempermudah urusan visa, seperti dikutip dari Buriram Times.

Untuk terus mengakomodir jumlah pengunjung, pemerintah bersiap menggelontorkan investasi raksasa selama 15 tahun ke depan untuk membangun enam bandara sehingga daya tampungnya mencapai 150 juta, di mana saat ini saja sudah bisa menampung 71,5 juta penumpang per tahun. Masih juga ada rencana untuk menghubungkan secara langsung dua bandara Don Muang dengan Suvarnabhumi lewat kereta bawah tanah.

Dengan usaha besar pemerintah Thailand, wajar wisatawan tetap menikmati Bangkok walau mata uang Baht menguat terhadap mata uang luar negeri. Buat wisatawan Bangkok menawarkan biaya akomodasi terjangkau sehingga mereka tidak segan-segan membelanjakan uang mereka untuk yang lain, termasuk tarif taksi yang masih sangat wajar. Tidak dapat taksi pun, wisatawan tinggal menggunakan moda transportasi massal BTS dan MRT.

Bangkok juga sering kali menjadi destinasi pertama atau tempat transit dari 33 juta wisatawan yang berkunjung ke Thailand. Salah satu yang ditawarkan oleh Bangkok adalah wisata kuliner unik dan eksotis dengan harga sangat terjangkau dan tersebar di setiap sudut jalan. Sebagai contoh, satu porsi ayam bakar, nasi dan salad dihargai sekitar tiga Euro atau sekitar Rp 40 ribuan. Sangat terjangkau apalagi untuk wisatawan dari barat.

Editor: Sigit Kurniawan

    Related